Mengapa Getaran Mobil 3 Silinder Lebih Terasa?

Mobil bermesin 3 silinder makin umum ditemui di jalanan Indonesia, terutama pada segmen city car dan LCGC. Meskipun menawarkan efisiensi bahan bakar dan biaya produksi lebih rendah, banyak pengemudi mengeluhkan soal getaran yang lebih terasa dibandingkan mobil bermesin 4 silinder.
Hmm..kira-kira apa penyebab mesin jenis ini terasa lebih bergetar dibandingkan mesin empat silinder, ya?
1. Ketidakseimbangan alami mesin 3 silinder
Setiap mesin pembakaran dalam bekerja berdasarkan prinsip siklus—di mana piston bergerak naik-turun dan menghasilkan tenaga. Mesin 4 silinder memiliki pola pembakaran yang lebih seimbang karena siklusnya bisa dibagi secara merata antar silinder. Artinya, ketika satu piston sedang melakukan langkah pembakaran, piston lain sedang berada dalam langkah isap, kompresi, atau buang, menciptakan gerakan yang lebih halus dan konstan.
Sementara itu, pada mesin 3 silinder, jumlah piston ganjil membuat siklus pembakaran tidak bisa dibagi rata. Ada momen ketika tidak ada piston yang melakukan langkah tenaga, sehingga mesin cenderung menghasilkan getaran karena tidak ada gaya yang menyeimbangkan gerakan lainnya. Inilah yang disebut sebagai primary imbalance, dan inilah alasan utama mengapa mesin 3 silinder cenderung lebih bergetar secara alami.