Jakarta, IDN Times - Mobil listrik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di Indonesia sendiri, masyarakat secara perlahan mulai menerima dan bahkan menggunakan mobil listrik.
Salah satu alasan kenapa mobil listrik mulai digemari adalah torsinya yang sangat besar. Bahkan torsi mobil listrik mengungguli torsi mobil-mobil bermesin turbo sekalipun.
Kenapa torsi mobil listrik begitu melimpah, ya?
Konstruksi powertrain yang dimiliki mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan internal combustion engine (ICE). Mobil listrik tidak menggunakan transmisi percepatan biasa, sehingga disebut sebagai transmisi percepatan tunggal. Motor listrik langsung terhubung ke roda penggerak melalui drive shaft. Sehingga tenaga dari mesin bisa langsung disalurkan ke roda. Hasilnya, akselerasi yang sangat spontan!
Mobil listrik punya output tenaga yang instan, sehingga tenaga yang didapat roda penggerak setara dengan tenaga yang dihasilkan oleh inverter dari baterai. Selain itu, putaran motor listrik yang bisa mencapai puluhan ribu rpm bisa menghasilkan torsi yang besar secara instan. Berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan sistem transmisi, karena penyaluran tenaganya terbagi dan ada loss power.
Voltase pada mobil listrik akan menurun saat kecepatan tinggi. Hal itu disebabkan hilangnya tenaga secara perlahan pada putaran yang tinggi. Namun dengan melemahnya putaran seperti ini mobil listrik tetap bisa dipacu. Karena sifat torsi yang unik inilah yang menyebabkan sensasi berkendara yang berbeda.