Muat Banyak Penumpang Bikin BYD M6 Cocok Jadi Mobil Keluarga

BYD M6 memiliki desain yang terbilang cukup aman dan tidak seunik atau seagresif model-model BYD lainnya di Indnesia, seperti misalnya Seal atau Sealion 7. BYD menyebut tampilan fascia M6 memiliki desain wajah naga yang aerodinamis, dengan lampu-lampu full LED lengkap dengan DRL (Daytime Running Light).

Secara dimensi, mobil ini punya panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, dengan jarak sumbu roda 2.800 mm. Oya, mobil ini memiliki ground clearance 170 mm, yang cukup untuk melintasi jalan rusak atau berlubang dengan aman.

Dengan dimensi tersebut, salah satu hal mencolok yang IDN Times sukai adalah interior atau kabin M6 yang terasa lega, ditambah adanya panoramic glass roof di atap yang menambah kesan luas pada interior mobil ini.

Pada bagian tengah kabin, terdapat layar sentuh berukuran 12,8 inci yang berfungsi sebagai head unit maupun pengaturan berbagai fitur di mobil, di sebelahnya terdapat layar TFT 5 inci yang berfungsi sebagai panel instrumen.

Kebetulan BYD M6 yang IDN Times pinjam merupakan varian tertinggi, jadi baris keduanya diisi dengan layout captain seat. Jok baris keduanya sudah menganut fitur ISOFIX, sehingga dapat dipasangi Car Seat dengan mudah. Leg room dan head room di tiap baris juga terasa cukup, yang membuat penumpang tidak merasa sesak ketika bepergian.

Asyiknya lagi, setiap baris jok mendapatkan kisi-kisi AC sendiri, jadi dapat dipastikan penumpang baris ketiga bisa duduk dengan nyaman di perjalanan. Beberapa hal tersebut yang membuat BYD M6 cocok sebagai mobil keluarga.

Bicara soal mobil untuk keluarga, salah satu hal yang harus dipikirkan ialah dari sisi keselamatan. BYD membekali M6 dengan fitur Advanced Driver Asssitance System (ADAS) yang cukup lengkap.

Di antaranya Anti-lock braking system, electronic stability control, hill hold control, brake disc wiping system, electronic brake force distribution, traction control system, predictive collision warning, dan yang lainnya. Untuk fitur keselamatan pasifnya, sudah ada 6 titik airbag yang dapat melindungi penumpang mobil, mulai dari airbag depan dan samping.

Mobil listrik bertenaga baterai ini (Battery Electric Vehicle/BEV) dibekali motor listrik berpenggerak roda depan dengan daya maksimum 150 kW (varian Superior dan Superior Captain) atau 201 dk dengan torsi hingga 310 Nm dan kecepatan maksimum 180 km per jam.

Baterainya sendiri menggunakan BYD Blade Battery berkapasitas 71,8 kWh (Superior dan Superior Captain) yang mampu menempuh jarak hingga 530 kilometer dalam kondisi baterai penuh.

Pengecasannya juga sudah mudah, karena bisa menggunakan metode fast charging DC dengan port CCS2 yang banyak diaplikasikan di berbagai SPKLU. Dari pengalaman IDN Times saat mengecas mobil ini sekitar 40 kWh atau lebih dari 50 persen, hanya membutuhkan waktu sekitar 24 menit saja dengan biaya total Rp121 ribuan. Cukup praktis, ya?

Ketika pertama kali menyetir BYD M6, memang IDN Times rasakan pengendalian setirnya cukup presisi dan ringan, khas mobil listrik kebanyakan. Meski dimensinya cukup panjang, tapi mobil ini terasa mudah untuk dikendarai bahkan saat melewati jalan-jalan yang sempit sekalipun.

Hal lain yang IDN Times suka adalah walaupun pengaturan arah kaca spion dilakukan dari layar head unit, namun untuk pelipatannya masih menggunakan tombol fisik, sehingga mudah untuk melipat spion ketika berpapasan dengan kendaraan lain di jalan yang sempit.

Secara tenaga pun khas mobil listrik, dengan torsi yang instan sehingga dapat dengan mudah dipacu untuk kecepatan tinggi, apa lagi jika berkendara di mode Sport. Tetapi secara keseluruhan, tenaga dari motor listriknya memang tidak bisa dibilang spesial, walaupun masih sangat mumpuni untuk sehari-hari.