CEO Tesla Elon Musk Sebut Ada yang Lebih Berbahaya dari Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Virus corona menjadi momok yang sangat menakutkan saat ini. Sebab ribuan orang telah meninggal akibat akibat virus ini dan ratusan ribu lainnya terinfeksi. Tak hanya itu, virus ini juga menyebar cepat ke seluruh dunia dalam waktu cepat.
Tak mengherankan jika banyak negara menutup akses masuk dan keluar perbatasan mereka. Berbagai cara dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus mencari vaksin virus ini.
Nah, di antara kecemasan tersebut, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berusaha menenangkan para karyawannya dengan menyebut ada yang lebih berbahaya dari virus corona, yakni kecelakaan lalu lintas.
"Viralitas COVID-19 dilebih-lebihkan karena tanggal diagnosis yang menyatu dengan tanggal kontraksi dan perkiraan berlebihan yang terus bermunculan. Jika terus memperkirakan secara berlebihan, maka virus itu akan melebihi yang diketahui alam semesta," kata Elon Musk seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/3).
Ia menyebutkan terdapat lebih dari 1.600 kasus virus corona baru dengan 40 orang meninggal dunia di Amerika Serikat. Namun Elon Musk berpendapat kemungkinan meninggal karena COVID-19 lebih kecil daripada kecelakaan lalu lintas.
1. Bukan kali CEO Tesla bicara tentang virus corona
CEO Tesla dan SpaceX itu bukan kali ini meremehkan COVID-19. Bahkan melalui cuitannya pekan lalu, Elon Musk mengatakan kepanikan karena corona adalah hal bodoh.
Padahal menurut The New York Times yang mengutip pejabat kesehatan, jika penyebaran virus corona tidak segera dibendung, sekirat 160 juta hingga 214 juta orang Amerika mungkin terinfeksi.
Editor’s picks
Baca Juga: Buntut Virus Corona, Deretan Acara Otomotif Ini Terpaksa Ditunda
2. Viralitas virus corona dilebih-lebihkan
Elon Musk juga menilai viralitas virus corona dilebih-lebihkan. Musk berpendapat jika terus memperkirakan secara berlebihan, maka virus itu akan melebihi yang diketahui alam semesta.
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakannya COVID-19 sebagai pandemi. Secara global, telah menginfeksi lebih dari 132.500 orang di 123 negara.
3. Elon Musk mengkritisi alat tes virus corona yang sedikit
Musk mengkritisi sedikitnya alat test virus corona dan tingkat fatalitas virus ini yang dibuat terkesan berlebihan. Di beberapa negara, kesiapan pemerintah setempat memang tidak sebanding dengan gelombang virus corona.
Baca Juga: Tip Terhindar dari Virus Corona, Cukup Cuci Mobil Pakai Sabun Biasa