Kenapa Bus Menggunakan Rem Angin? Ini Alasannya
Bus merupakan salah satu moda transportasi yang sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh maupun dekat. Keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama dalam operasional bus.
Nah, salah satu aspek penting dalam menjaga keamanan bus adalah sistem pengereman. Banyak bus modern menggunakan rem angin sebagai sistem pengereman utamanya.
Lantas, kenapa bus menggunakan rem angin? Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel IDN Times berikut ini sampai habis, ya.
1. Kenapa bus menggunakan rem angin?
Bus, truk, dan kebanyakan kendaraan besar lain menggunakan rem angin. Hal itu karena minyak rem pada sistem pengereman mobil konvensional tidak mampu menahan tingginya temperatur yang dihasilkan saat pengereman dilakukan.
Itu terjadi akibat tingginya panas yang muncul karena bobot bus yang berat. Oleh karena itu, bus menggunakan sistem rem angin atau air brake ini. Apalagi udara dinilai memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mendinginkan sistem pengereman dengan cepat, lho.
Di luar itu, sistem pengereman angin pada bus terdiri dari beberapa komponen utama. Komponen itu yaitu kompresor udara, tangki penyimpanan udara, katup kontrol, dan aktuator rem.
2. Cara kerja rem angin pada bus

Sistem rem angin memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pengereman hidraulis, terutama dalam hal ketahanan terhadap panas. Nah, cara kerja rem angin pada bus terjadi saat pengemudi menginjak rem, maka katup rem terbuka dan udara bertekanan mengalir ke ruang rem.
Udara bertekanan ini mendorong piston di ruang rem, yang menggerakkan aktuator rem dan mengaktifkan rem. Begitu pula saat rem dilepas, katup rem akan menutup dan mengurangi tekanan udara di ruang rem. Pegas di ruang rem kemudian mengembalikan aktuator rem ke posisi tidak aktif.
3. Jenis rem angin pada bus

Saat ini, rem angin pada bus terdiri dari dua jenis, yaitu Combi Air Brake dan Full Air Brake. Combi Air Brake sendiri masih menggunakan cairan hidrolik sebagai media utama. Meskipun demikian, sumber energi utama pengereman ini berasal dari tekanan udara yang disimpan dalam tangki udara.
Sementara, pada jenis Full Air Brake sudah tidak lagi menggunakan cairan hidrolik, melainkan sepenuhnya mengandalkan tekanan udara yang langsung bekerja pada sistem rem sehingga meningkatkan efisiensi pengereman. Sistem rem angin tipe FAB ini banyak diaplikasikan pada truk dan bus modern.
Walaupun memiliki perbedaan, kedua sistem pengereman ini memiliki karakteristik pengendalian yang serupa. Saat pengemudi menekan pedal rem, udara bertekanan tinggi dari kompresor segera terbuka dan langsung disalurkan ke setiap roda serta memaksa kampas rem untuk menekan dan menghentikan putaran roda.
Nah, itulah alasan kenapa bus menggunakan rem angin. Kalau ingin mengetahui informasi seputar otomotif lainnya, cek terus IDN Times, ya.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana