ilustrasi pedal rem mobil (pexels.com/Mikhail Nilov)
Sistem ABS membutuhkan perawatan lebih teliti karena melibatkan komponen elektronik sensitif. Jika ada kerusakan pada sensor atau modul, kamu harus membawanya ke bengkel resmi yang memiliki alat diagnostik khusus. Biaya servisnya pun bisa lebih mahal dibanding sistem rem konvensional. Namun, selama melakukan perawatan rutin dan menjaga kondisi rem tetap bersih, sistem ABS umumnya awet dan jarang bermasalah.
Pada non-ABS, perawatannya lebih sederhana. Kamu hanya perlu memastikan minyak rem, cakram, dan kampas rem dalam kondisi baik. Tidak ada sensor atau modul elektronik yang perlu diperhatikan. Jika terjadi kerusakan, perbaikannya juga bisa dilakukan di bengkel biasa dengan biaya lebih terjangkau. Inilah alasan kenapa sistem non-ABS masih disukai sebagian pengguna.
Itulah perbandingan rem ABS dan non ABS yang perlu jadi pertimbanganmu. Kalau kamu, bakal memilih sistem pengereman yang mana, nih?
Apa perbedaan utama antara rem ABS dan non-ABS? | Rem ABS menggunakan sensor untuk mencegah roda mengunci saat pengereman mendadak, sedangkan non-ABS manual tanpa bantuan sensor sehingga lebih mudah tergelincir. |
Apakah rem ABS lebih aman dari non-ABS? | Ya, ABS lebih aman karena menjaga traksi dan stabilitas. |
Mana yang lebih hemat perawatan, ABS atau non-ABS? | Non-ABS lebih hemat karena sistemnya tanpa komponen elektronik, sedangkan ABS butuh servis khusus dan biaya perawatan lebih tinggi. |