Perbedaan Busway dan Bus Transjakarta, Jangan Sampai Keliru!

Banyak orang sering keliru memahami istilah "busway" dan "bus Transjakarta." Kedua istilah ini kerap digunakan secara bergantian, padahal memiliki arti yang berbeda. Kesalahpahaman ini penting untuk diluruskan, terutama bagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik di Jakarta.
Nah, berikut penjelasan tentang perbedaan antara Busway dan Bus Transjakarta. Jangan sampai keliru lagi menyebutkan kedua istilah tersebut, ya!
1. Apa itu Busway?

Busway adalah istilah yang merujuk pada jalur khusus yang disediakan untuk kendaraan umum, khususnya Bus Transjakarta. Jalur ini didesain agar bus tersebut dapat melaju tanpa hambatan lalu lintas seperti kendaraan pribadi atau angkutan lain.
Busway biasanya dipisahkan dari jalan utama dengan pembatas fisik untuk menjaga eksklusivitasnya. Namun kenyatannya, meski telah ada pembatas fisik, masih banya pengendara yang nyelonong masuk ke jalur Busway.
2. Apa Itu Bus Transjakarta?

Sementar Bus Transjakarta adalah armada transportasi umum yang beroperasi di jalur busway. Transjakarta pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 sebagai bagian dari upaya pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan transportasi publik yang nyaman dan efisien.
Bus Transjakarta melayani rute-rute yang melewati koridor busway. Dengan desain pintu yang sejajar dengan halte di jalur busway, bus Transjakarta memastikan akses mudah bagi penumpang. Selain menggunakan jalur khusus, bus ini memiliki fasilitas tambahan seperti pendingin udara, jadwal yang teratur, dan tarif terjangkau.
3. Sudah tahukan bedanya?

Busway dan bus Transjakarta memiliki hubungan erat tetapi berbeda fungsi. Busway adalah jalur khusus, sedangkan bus Transjakarta adalah armada transportasi yang menggunakan jalur khusus tersebut. Jadi Busway adalah jalurnya, sementara Transjakarta adalah busnya.
Penting untuk memahami perbedaan ini agar transportasi umum dapat berfungsi optimal. Dengan edukasi yang tepat, salah kaprah yang sering terjadi dapat diminimalisasi, sehingga Jakarta bisa lebih maju dalam pengelolaan transportasi publik.