Banyak istilah yang beredar di dunia otomotif, seperti overhaul dan tune up. Kedua istilah ini sering dianggap sama padahal artinya sangat jauh berbeda. Nah, buat kamu yang masih bingung membedakan antara overhaul dan tune up, kamu berada di laman yang tepat.
Berikut perbedaan mendasar antara overhaul dan tune up yang harus kamu pahami sehingga tidak tertipu oleh bengkel nakal.
Overhaul adalah istilah dari dari turun mesin. Jadi overhaul bisa diartikan proses menurunkan mesin dari sasis mobil untuk dilakukan perbaikan. Biasanya turun mesin dilakukan untuk mengatasi masalah yang berat sehingga perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh pada bagian dalam mesin.
Overhaul atau turun mesin juga sering disebut servis berat. Biasanya proses turun mesin bisa memakan waktu hingga sepekan, tergantung pada bengkel dan montirnya. Biaya turun mesin juga lumayan mahal. Untuk mobil bensin biasanya biaya turun mesin sekitar Rp5 juta-Rp15 jutaan tergantung pada jenis mobilnya.
Overhaul atau turun mesin dilakukan ketika mesin sudah mengalami kerusakan parah. Biasanya mesin yang sudah rusak berat akan menurun performanya dan bahkan bisa mati total secara mendadak.
Beberapa gejala mesin sudah harus overhaul yakni asap knalpot berwarna putih tebal, panas mesin berlebih hingga overheat, air raditor terus berkurang, oli berwarna kecokelatan seperti capucino, dan kepala busi basah karena oli.
Ciri-ciri tersebut merupakan gejala ada masalah pada mesin mobil dan karenanya perlu dicek lebih lanjut dengan overhaul.
Tune up adalah istilah lain dari servis mesin. Biasanya servis mobil dilakukan enam bulan sekali bersamaan dengan waktu pergantian oli mesin. Dan karena sifatnya berkala, kamu gak harus menunggu sampai mesin bermasalah untuk melakukan tune up.
Fungsi tune up antara lain mengembalikan performa mesin ke puncaknya. Caranya dengan membersihkan bagian pembakaran, seperti throtle body, busi, koil, hingga filter udara. Karena itu sangat penting melakukan tune up secara berkala untuk menjaga performa dan kesehatan mesin mobil.