Pernah Merajai Pasar, 5 Merek Mobil Ini Berakhir Bangkrut!

Studebakers berawal dari usaha pandai besi keluarga keturunan Jerman yang fokus membuat kereta dan gerobak. Pada tahun 1912, usaha keluarga ini memperluas pasar dengan memproduksi mobil dan memasarkannya. Pada masanya, Studebakers terkenal akan inovasi, keandalan, dan kualitas produknya.

Meski mampu bertahan pada masa "Great Depression" yang terjadi tahun 1940-an, sayangnya Studebakers harus beroperasi di bawah bayang-bayang kehancuran karena manajemen yang buruk.

Hingga pada tahun 1953, Studebakers menjadi salah satu manufaktur yang terkena dampak perang dagang antara General Motor dan Ford Motor Company. Studebakers mulai kesulitan dalam pembiayaan untuk membuat pabriknya tetap beroperasi.

Setelah cukup lama berjuang, Studebakers akhirnya memutuskan berafiliasi dengan Packard dan berakhir bangkrut pada 1966.

Pada awalnya, Oldsmobile merupakan merek independen yang memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Namun pada 1908, General Motor memutuskan untuk mengakusisi Oldsmobile.

Oldsmobile memiliki reputasi yang baik berkat konfigurasi mesin Rocket V8 yang mereka gunakan pada mobilnya. Mobil produksi Oldsmobile dikenal bertenaga dan cocok untuk digunakan berpetualang, puncaknya pada 1950-an hingga 1970-an.

Sayangnya, Oldsmobile tidak berhasil beradaptasi dengan kondisi pasar. Oldsmobile tertinggal jauh dari merek lainnya, reputasi yang telah dicapai pun lambat laun memudar. Hingga pada April 2004, manufaktur yang telah memproduksi lebih dari 35 juta mobil ini akhirnya resmi ditutup.

Tahun 2010 menjadi momen duka bagi seluruh penggemar Pontiac di dunia, mobil dengan desain sporty yang ikonik ini bangkrut dan resmi ditutup. Terdapat beberapa alasan yang membuat General Motor, perusahaan induk yang menaungi merek Pontiac, memutuskan untuk mengakhiri produksinya.

Alasan utama adala Pontiac tidak lagi menguntungkan selama beberapa tahun sebelum ditutup. Hal ini menjadi krusial karena pada tahun 2009, General Motor berada di ambang kebangkrutan.

Serta ditemukannya bahwa Pontiac sering kali menjual kembali mobil dari Chevrolet (Akusisi General Motor) yang diremajakan dengan harga murah, semakin meperkeruh keadaan Pontiac. Hal ini tentunya membuat Chevrolet merugi dan citra sebagai manufaktur mobil diremehkan.

Pengamat dan penggemar otomotif dan politik tentunya tidak asing dengan DeLorean, manufaktur mobil yang berumur pendek namun memberi pengaruh besar dalam perjalanan sejarah industri otomotif.

Perjalanan ini berawal dari John DeLorean, desainer mobil Pontiac yang mendirikan mereknya sendiri. Karena latar belakang John yang merupakan salah satu pimpinan General Motor, dia mendapatkan dukungan modal dari beberapa selebriti Hollywood dan Pemerintah Inggris.

Pada awal produksi, mobil pertama DeLorean yaitu DMC-12 mengalami permalasahan standar kualitas, fitur, biaya, serta pengujian yang buruk. Masih berjuang untuk memperbaiki kualitas produksinya pada tahun 1982, FBI menuduh DeLorean membantu pengedaran narkoba melalui pengiriman mobil mereka.

Meski pada akhirnya John DeLorean dilepaskan dari semua tuduhan tersebut, reputasi mereknya sudah terlanjur hancur. Pada tahun 2016 lalu, DeLorean Motor Company berdiri kembali dan berjanji untuk memproduksi DMC-12 kembali.

Berawal dari manufaktur kendaraan militer, prototipe pertama Humvee (sekarang HUMMER) dikirim ke pangkalan militer Amerika Serikat pada tahun 1982. Mobil yang ditujukan sebagai kendaraan perang ini ternyata dikembangkan kembali sebagai kendaraan sipil dengan nilai investasi 1,2 miliar dolar Amerika.

Hingga pada tahun 1999, AM General selaku perusahaan induk HUMMER, menjual merek ini ke General Motor. Ketika HUMMER mulai dipasarkan terjadi banyak pertentangan terkait penghematan bahan bakar dan keamanan, sedangkan hal ini berlawanan dengan konsep HUMMER sebagai kendaraan yang tangguh.

Penjualan mobil ini terhitung gagal dan hanya berhasil memproduksi tiga model saja. Pada Mei 2010, HUMMER resmi bangkrut.

Itulah daftar lima merek mobil yang pernah merajai pasar otomotif dan berakhir bangkrut. Sebagian hancur karena manajemen yang buruk, sedangkan yang lainnya tidak mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.

Berita baiknya, beberapa merek di atas berdiri kembali dengan konsep baru dan manajemen yang lebih baik. Mari tunggu produk mobil menarik apa yang akan mereka ciptakan!