Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Power Steering Elektrik vs Hidrolik: Mana yang Paling Pas Buat Kamu?

steering wheel
ilustrasi steering wheel (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Cara kerja berbeda: hidrolik menggunakan cairan oli, sedangkan elektrik memanfaatkan motor listrik yang dikontrol oleh sensor.
  • Rasa berkendara dan respons setir: hidrolik memberikan sensasi natural, sementara elektrik lebih ringan dan praktis terutama di kota padat.
  • Perawatan dan biaya servis: hidrolik membutuhkan perawatan cairan oli berkala, sedangkan elektrik nyaris bebas perawatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu pernah merasa penasaran kenapa setir di beberapa mobil terasa lebih enteng daripada yang lain, jawabannya mungkin ada di jenis power steering-nya. Saat ini, ada dua sistem yang paling umum digunakan: power steering hidrolik dan power steering elektrik. Keduanya punya cara kerja dan karakter yang berbeda, tapi tujuannya sama, yaitu membantu kamu memutar setir dengan lebih mudah. Nah, yang sering bikin bingung adalah menentukan mana yang sebenarnya lebih cocok buat kebutuhan kamu.

Bagi sebagian orang, sistem hidrolik dianggap lebih “berasa” karena masih mempertahankan sensasi berat dan natural saat mengemudi. Tapi buat yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi, sistem elektrik terasa jauh lebih ringan dan modern. Kedua sistem ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu kamu pahami sebelum memilih. Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu bisa menentukan mana yang paling cocok buat gaya berkendara kamu!

1. Cara kerja yang berbeda

ilustrasi ketinggian setir mobil (pexels.com/Tobi)
ilustrasi ketinggian setir mobil (pexels.com/Tobi)

Perbedaan paling mendasar antara keduanya ada pada sistem kerjanya. Power steering hidrolik menggunakan cairan oli yang dipompa untuk membantu pergerakan setir. Sedangkan sistem elektrik memanfaatkan motor listrik yang dikontrol oleh sensor untuk menyesuaikan bantuan sesuai kondisi berkendara. Jadi, kalau hidrolik mengandalkan tekanan oli, elektrik lebih bergantung pada sistem elektronik.

Perbedaan ini juga membuat karakter keduanya terasa berbeda saat digunakan. Sistem hidrolik cenderung memberikan sensasi setir yang lebih “berisi”, sementara sistem elektrik terasa lebih ringan dan responsif. Kamu tinggal menyesuaikan dengan preferensi kamu, apakah suka rasa kemudi yang solid atau yang lebih ringan dan praktis. Keduanya sama-sama punya keunggulan, tergantung pada gaya mengemudi kamu sehari-hari.

2. Rasa berkendara dan respons setir

menyetir mobil
ilustrasi menyetir mobil (freepik.com/freepik)

Bagi kamu yang suka sensasi berkendara yang lebih natural, power steering hidrolik biasanya terasa lebih pas. Sistem ini membuat kamu tetap bisa merasakan kondisi jalan melalui setir, misalnya saat melewati permukaan bergelombang atau tikungan tajam. Karena bantuan kemudi diatur oleh tekanan oli, responsnya terasa lebih halus dan berimbang. Namun, konsekuensinya, tenaga mesin sedikit lebih banyak tersedot untuk menggerakkan pompa hidrolik.

Sementara itu, sistem elektrik memberikan pengalaman berkendara yang lebih ringan, terutama di kecepatan rendah seperti saat parkir. Responsnya cepat dan bisa disesuaikan oleh komputer mobil sesuai situasi. Meski terasa lebih “artificial” bagi sebagian orang, sistem ini sangat membantu untuk pengendaraan harian di kota yang padat. Jadi, kalau kamu lebih mengutamakan kemudahan dan kenyamanan, power steering elektrik bisa jadi pilihan tepat.

3. Perawatan dan biaya servis

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Salah satu hal yang membedakan keduanya adalah soal perawatan. Power steering hidrolik membutuhkan cairan oli khusus yang harus diganti secara berkala untuk menjaga tekanan tetap stabil. Kalau kamu lalai, bisa muncul kebocoran atau kerusakan pada pompa yang biayanya lumayan mahal. Artinya, sistem ini butuh perhatian ekstra agar tetap awet.

Sebaliknya, sistem elektrik nyaris bebas perawatan karena tidak menggunakan cairan atau pompa hidrolik. Kamu hanya perlu memastikan komponen kelistrikannya dalam kondisi baik. Meski jarang rusak, kalau ada masalah di motor atau modul elektroniknya, biaya perbaikan bisa lebih tinggi. Jadi, meskipun terlihat praktis, tetap ada konsekuensi di balik kemudahan itu.

4. Efisiensi bahan bakar

ilustrasi mengisi bahan bakar (freepik.com/freepik)
ilustrasi mengisi bahan bakar (freepik.com/freepik)

Kalau bicara soal efisiensi, power steering elektrik jelas unggul. Karena sistemnya tidak mengambil tenaga dari mesin, beban kerja mesin jadi lebih ringan, dan konsumsi bahan bakar bisa sedikit lebih hemat. Ini juga alasan kenapa mobil-mobil modern banyak beralih ke sistem elektrik. Selain irit, sistem ini juga mendukung konsep kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Sedangkan sistem hidrolik sedikit lebih boros karena pompa power steering-nya digerakkan langsung oleh mesin. Walaupun selisihnya tidak terlalu besar, efeknya tetap terasa terutama pada penggunaan jangka panjang. Tapi bagi sebagian orang, sensasi kemudi yang lebih “hidup” kadang sepadan dengan konsumsi bahan bakar yang sedikit lebih tinggi. Jadi, lagi-lagi, pilihan kembali ke gaya dan kebutuhan kamu.

5. Kenyamanan dan teknologi

menyetir mobil
ilustrasi menyetir mobil (freepik.com/cookie_studio)

Sistem power steering elektrik kini semakin canggih karena sudah terintegrasi dengan berbagai fitur tambahan. Beberapa mobil modern bahkan punya pengaturan tingkat ringan atau beratnya setir sesuai kecepatan kendaraan. Saat kamu melaju cepat, sistem otomatis membuat setir lebih berat agar stabil; sedangkan di kecepatan rendah, setir terasa ringan dan mudah dikendalikan. Semua ini dikendalikan oleh sensor pintar yang terus menyesuaikan kondisi jalan.

Berbeda dengan hidrolik yang lebih sederhana, sistem elektrik lebih siap menghadapi perkembangan teknologi kendaraan masa kini. Tapi bukan berarti hidrolik ketinggalan, karena banyak pengemudi masih menyukai sensasi alami yang ditawarkannya. Jadi, kalau kamu suka mobil yang terasa “old school” tapi tangguh, hidrolik bisa jadi pilihan. Namun, jika kamu ingin kenyamanan maksimal dan teknologi modern, sistem elektrik jelas lebih unggul.

Last but not least, pilihan antara power steering elektrik dan hidrolik bergantung pada gaya berkendara dan prioritasmu. Kalau kamu mencari kenyamanan, efisiensi, dan teknologi modern, sistem elektrik adalah jawabannya. Tapi jika kamu lebih suka rasa kemudi yang kuat dan natural, sistem hidrolik masih jadi pilihan klasik yang tak lekang oleh waktu. Apa pun pilihanmu, yang penting tetap dirawat dengan baik agar setir selalu ringan, responsif, dan bikin setiap perjalanan lebih menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

5 Hal Ini Wajib Dipahami Sebelum Kredit Mobil Pertama

12 Nov 2025, 07:05 WIBAutomotive