Presiden Xiaomi Jajal Langsung SU7 Ultra di Jerman

- Uji performa SU7 Ultra di jalan tol Jerman menunjukkan kecepatan tertinggi 260 km/jam tanpa kehilangan stabilitas, serta mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 1,98 detik.
- Xiaomi mempersiapkan ekspansi pasar otomotif ke Eropa dengan target tahun 2027 setelah mencapai profitabilitas domestik pada akhir 2026, meski sempat mengalami kerugian operasional.
- SU7 Ultra menjadi simbol ambisi Xiaomi untuk bersaing di level global dengan baterai CATL Qilin II berkapasitas 93,7 kWh dan tegangan 897 volt, serta mampu menempuh jarak hingga 630 km dalam sekali pengisian daya.
Xiaomi tampaknya semakin serius menapaki industri otomotif global. Setelah sukses dengan peluncuran mobil listrik SU7 Ultra di Tiongkok, kini perusahaan teknologi asal Beijing itu mulai melirik pasar Eropa. Hal ini dibuktikan oleh aksi Partner & President Xiaomi, Lu Weibing, yang melakukan perjalanan uji coba menggunakan SU7 Ultra di Jerman. Melalui unggahan di akun Weibo pribadinya, ia berbagi pengalaman berkendara sekaligus menegaskan kesiapan Xiaomi untuk menembus pasar mobil listrik Eropa pada tahun 2027.
Selama dua hari pengujian, Lu menempuh perjalanan sejauh 800 kilometer dari Berlin ke Hamburg, kemudian melanjutkan ke Frankfurt. Dalam perjalanannya, ia menilai langsung kondisi infrastruktur pengisian daya di Jerman dan menyebutnya telah berkembang dengan baik. Ia juga melaporkan bahwa SU7 Ultra mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat, bahkan beberapa pengendara mengenali model tersebut saat berhenti di stasiun pengisian daya umum.
1. Uji performa di jalan tol Jerman

Lu mengaku ini adalah pengalaman pertamanya mengendarai mobil di jalan tol Jerman yang terkenal karena beberapa ruasnya tidak memiliki batas kecepatan. Dalam kondisi tersebut, Xiaomi SU7 Ultra menunjukkan performa luar biasa dengan kecepatan tertinggi mencapai 260 km/jam tanpa kehilangan stabilitas. Performa ini sekaligus menjadi pembuktian kemampuan teknologi mobil listrik Xiaomi di kondisi jalan Eropa yang menuntut kecepatan dan presisi tinggi.
Mobil listrik ini sebelumnya juga telah menjalani uji jalan di Munich dan sirkuit legendaris Nürburgring, yang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi. Hasil uji tersebut memperlihatkan bahwa SU7 Ultra mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 1,98 detik, menjadikannya salah satu EV tercepat di kelasnya.
2. Fondasi kuat untuk ekspansi ke Eropa

Dalam pernyataannya, Lu Weibing menegaskan bahwa perjalanan uji coba ini adalah bagian dari persiapan Xiaomi untuk memperluas pasar otomotifnya ke Eropa. Ia menjelaskan bahwa tim otomotif Xiaomi sedang bekerja keras memastikan kesiapan kendaraan mereka dalam memenuhi standar regulasi dan preferensi konsumen Eropa. Xiaomi menargetkan ekspansi resmi ke pasar Eropa pada tahun 2027, setelah mencapai profitabilitas domestik yang diharapkan pada akhir 2026.
Sejak memulai divisi otomotifnya, Xiaomi telah menginvestasikan lebih dari 30 miliar yuan (sekitar Rp70 triliun). Meski sempat mencatat kerugian operasional sebesar 300 juta yuan per kuartal, perusahaan tetap optimistis bahwa investasinya akan segera berbuah hasil dalam beberapa tahun ke depan.
3. SU7 Ultra, simbol ambisi Xiaomi di dunia otomotif

SU7 Ultra bukan sekadar kendaraan listrik biasa, mobil ini menjadi simbol ambisi Xiaomi untuk bersaing di level global. Dengan baterai CATL Qilin II berkapasitas 93,7 kWh dan tegangan 897 volt, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 630 km dalam sekali pengisian daya. Desain aerodinamis, performa ekstrem, serta teknologi pintar yang terintegrasi dengan ekosistem Xiaomi menjadikannya pionir dalam inovasi kendaraan listrik masa depan.
Perjalanan Lu Weibing di Jerman menjadi langkah strategis dalam membangun citra merek Xiaomi sebagai produsen EV yang kompetitif di Eropa. Dengan kesiapan teknologi, investasi besar, dan performa kendaraan yang menjanjikan, Xiaomi tampaknya siap menghadapi tantangan baru dalam persaingan mobil listrik global.



















