Rahasia di Balik Kesenyapan Mobil Formula E, Melesat Tanpa Suara!
- Motor listrik tanpa suara
- Tanpa knalpot, tanpa ledakan, tanpa polusi suara
- Efek aerodinamis dan ban yang jadi lebih terdengar
Saat mobil Formula E melesat di Jakarta pada 21 Juni nanti, yang terdengar bukan raungan mesin seperti Formula 1, melainkan suara siulan halus dari motor listrik dan desingan ban yang menyentuh aspal. Tidak ada ledakan suara mesin, tidak ada getaran yang menggelegar, hanya ada mobil-mobil yang melesat dalam kesenyapan.
Bagi banyak orang yang pertama kali menonton Formula E, kesenyapan di ajang balapan tentu akan terasa aneh. Tapi, di situlah letak daya tariknya: keheningan tapi penuh performa. Sebab, Formula E bukan hanya balapan mobil listrik, tapi juga simbol pergeseran industri otomotif menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan, lebih efisien, dan lebih tenang.
Tapi, apa sebenarnya yang membuat mobil Formula E bisa sekedap itu, bahkan saat melaju lebih dari 200 km/jam?
1. Motor listrik yang nyaris tanpa suara
Inilah rahasia paling utama. Tidak seperti mesin pembakaran internal (ICE) yang memiliki banyak bagian bergerak—piston, katup, crankshaft—motor listrik bekerja dengan sangat minim gesekan. Gerakannya lebih langsung dan efisien, tanpa perlu pembakaran bahan bakar atau ledakan mikro di dalam silinder. Hasilnya? Hampir tidak ada suara “mekanis” yang dihasilkan. Yang terdengar justru suara khas motor listrik yang mendesing saat RPM naik—mirip suara pesawat mainan, tapi jauh lebih bertenaga.
Bandingkan dengan Formula 1 yang menggunakan mesin V6 turbo hybrid. Meskipun lebih tenang dibanding era V10, suara ledakan di ruang bakarnya masih terasa jelas. Formula E tidak punya ledakan sama sekali. Tenaga datang dari baterai ke motor, lalu langsung menggerakkan roda.
2. Tanpa knalpot, tanpa ledakan, tanpa polusi suara
Karena tidak ada proses pembakaran bahan bakar, mobil Formula E tidak membutuhkan sistem knalpot. Artinya, tidak ada gas buang, tidak ada suara dari sistem pembuangan, dan tentu saja—tidak ada polusi suara. Hal ini menjadi keunggulan besar ketika balapan di tengah kota. Kota seperti Jakarta, Roma, atau London bisa menjadi tuan rumah Formula E tanpa harus khawatir mengganggu penduduk sekitar dengan kebisingan berlebihan.
Kesenyapan ini bukan hanya soal gaya, tapi juga strategi. Penyelenggara Formula E ingin membuat balapan lebih “urban friendly”, cocok dengan gaya hidup masyarakat modern yang lebih peduli dengan kebersihan udara dan kenyamanan kota.
3. Efek aerodinamis dan ban yang jadi lebih terdengar
Karena suara mesin begitu minim, suara lain yang biasanya tertutup jadi lebih terdengar. Dalam balapan Formula E, kamu bisa mendengar suara ban melengking saat pengereman keras, atau desingan angin yang lewat di sisi bodi mobil. Ini memberi pengalaman menonton yang unik—lebih “real” dan dekat dengan aksi di lintasan. Bahkan, komentator dan penonton bisa lebih jelas mendengar suara kerikil yang terlempar dari ban ke bodywork.
Kesimpulannya, kesenyapan mobil Formula E bukanlah kelemahan, tapi justru keunggulan. Di balik suara yang tenang, tersembunyi kekuatan listrik yang efisien dan modern. Mobil ini tidak perlu berteriak untuk membuktikan kecepatan—cukup dengan diam, dan menang. Dan mungkin, itulah suara masa depan.
