Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution memutuskan menunda operasional pabrik baterai mereka di Georgia, Amerika Serikat, setelah pemerintah setempat melakukan razia besar-besaran terhadap semua pekerja di sana. Insiden ini bukan sekadar gangguan operasional biasa, melainkan sebuah peristiwa bersejarah dalam penegakan hukum tenaga kerja di AS.
CEO Hyundai, Jose Munoz, menyatakan bahwa dampak dari razia tersebut kemungkinan berlangsung berbulan-bulan. Padahal, fasilitas senilai 7,6 miliar dolar AS itu sebelumnya digadang-gadang akan menjadi salah satu pusat produksi baterai kendaraan listrik terbesar di kawasan. Kasus ini pun menimbulkan pertanyaan besar tentang praktik tenaga kerja, investasi asing, dan masa depan pasokan baterai untuk mobil listrik Hyundai.