Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah AS Siapkan Penegakan Imigrasi Lebih Luas usai Razia Hyundai

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)
Intinya sih...
  • Operasi razia terkoordinasi di pabrik Hyundai di Ellabell, Georgia. Sebanyak 475 pekerja ditangkap karena pelanggaran imigrasi, mayoritasnya berasal dari Korea Selatan.
  • Razia ini merupakan operasi penegakan imigrasi terbesar dalam sejarah unit Homeland Security Investigations.
  • Pemerintahan Trump akan memperluas operasi penegakan hukum di lebih banyak lokasi kerja di seluruh AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan akan meningkatkan penegakan imigrasi terhadap lebih banyak perusahaan di Amerika Serikat (AS) setelah razia besar-besaran yang dilakukan di fasilitas Hyundai di Georgia. Razia tersebut menyebabkan ratusan penangkapan, menurut pejabat tinggi Gedung Putih.

Dalam program CNN "State of the Union" pada Minggu (7/9/2025), Tom Homan, pejabat tertinggi yang menangani penegakan perbatasan di pemerintahan Trump, menyatakan bahwa fokus penegakan hukum akan dipertegas di tempat kerja.

1. Razia besar di pabrik Hyundai di Georgia

Terjadi operasi razia terkoordinasi di pabrik Hyundai di Ellabell, Georgia, yang masih dalam tahap pembangunan pada Kamis (4/9/2025). Operasi tersebut melibatkan sekitar 500 petugas federal negara bagian dan lokal. Dalam razia ini, 475 pekerja ditangkap karena pelanggaran imigrasi, mayoritasnya berasal dari Korea Selatan.

Seorang pekerja yang diwawancarai menggambarkan suasana razia seperti zona perang saat agen federal datang dan mengarahkan para pekerja untuk berbaris di dinding pabrik. Razia ini menjadi operasi penegakan imigrasi terbesar yang dilakukan di lokasi kerja tunggal dalam sejarah unit Homeland Security Investigations.

"Razia ini merupakan hasil investigasi yang berlangsung berbulan-bulan," ujar pejabat penegak hukum yang terlibat, dilansir NBC News.

2. Rencana penegakan lebih luas setelah razia

Tom Homan mengkonfirmasi bahwa pemerintahan Trump akan memperluas operasi penegakan hukum di lebih banyak lokasi kerja di seluruh AS.

"Kami berencana melakukan lebih banyak operasi yang fokus pada penegakan di tempat kerja. Tidak ada yang mempekerjakan pekerja tanpa dokumen karena kebaikan hati, mereka melakukannya untuk mengeksploitasi, menawarkan upah lebih rendah, dan merugikan pesaing yang mempekerjakan warga AS," kata Homan, dilansir Reuters.

Ia menambahkan, penegakan hukum akan difokuskan di kota-kota yang menjadi sanctuary cities, karena mereka cenderung membebaskan individu yang berstatus imigrasi ilegal yang berpotensi membahayakan keselamatan publik.

3. Reaksi dan dampak penahanan pekerja Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk memulangkan lebih dari 300 pekerja asalnya yang ditahan dalam razia tersebut.

Juru bicara Kedutaan Korea Selatan menyatakan keprihatinan dan penyesalan atas penahanan warga negaranya dan memastikan proses administratif untuk pemulangan sedang berlangsung.

Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebutkan bahwa sebagian besar pekerja yang ditahan memasuki negara itu dengan visa turis atau bisnis yang tidak mengizinkan mereka bekerja secara legal. Tidak ada dakwaan kriminal yang diajukan sejauh ini, dan investigasi masih berjalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Kemnaker Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Productivity Specialist

08 Sep 2025, 19:32 WIBNews