Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Risiko jika Sering Terlambat Ganti Oli Mesin Mobil

ilustrasi ganti oli mobil (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi ganti oli mobil (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Mesin cepat panas atau overheating karena oli tidak efektif menyerap panas
  • Komponen mesin aus karena gesekan berlebih akibat oli yang tidak diganti tepat waktu
  • Penurunan performa mesin dan pengonsumsian bahan bakar lebih boros karena oli rusak

Oli mesin memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan performa dan juga usia pemakaian dari mesin mobil. Fungsinya bukan hanya sekadar melumasi komponen mesin agar tidak sampai cepat mengalami aus, namun juga bisa membantu menstabilkan suhu dan membersihkan sisa-sisa pembakaran di dalamnya.

Sayangnya banyak pemilik mobil yang sering menunda penggantian oli dengan berbagai alasan, mulai dari lupa hingga memang karena ingin berhemat. Padahal jika kamu terlalu sering terlambat mengganti oli mesin mobil, maka ada beberapa risiko serius berikut ini yang akan mengintai di kemudian hari.

1. Mesin cepat panas atau overheating

ilustrasi mesin mobil (unsplash.com/@garett3)
ilustrasi mesin mobil (unsplash.com/@garett3)

Oli yang sudah tua atau kotor tentunya tidak akan lagi efektif untuk menyerap panas dari gesekan antar komponen mesin di dalamnya. Akibat dari hal ini akan membuat suhu mesin jadi cepat naik dan pada akhirnya menimbulkan overheating dalam waktu yang relatif singkat ketika mobil sedang dikendarai.

Jika suhu mesin terlalu tinggi dan hal ini dibiarkan secara terus-menerus, maka risiko kerusakan komponen, seperti piston, silinder, atau gasket kepala silinder juga akan semakin besar. Kondisi ini tentu saja dapat membahayakan keselamatan, serta membuat mesin jadi berpotensi mengalami mati mendadak di tengah perjalanan.

2. Komponen mesin mengalami gesekan berlebih

ilustrasi servis mobil (pexels.com/Jose Ricardo Barraza Morachis)
ilustrasi servis mobil (pexels.com/Jose Ricardo Barraza Morachis)

Salah satu fungsi utama oli adalah untuk melapisi permukaan logam yang terdapat di dalam mesin agar tidak sampai terjadi gesekan secara langsung satu sama lain. Jika oli tersebut tidak diganti secara tepat waktu, maka pelumasnya akan rentan kehilangan kekentalan dan pada akhirnya tidak mampu membentuk lapisan pelindung yang memadai.

Gesekan langsung yang terus terjadi dapat menimbulkan aus pada komponen penting, seperti crankshaft, noken as, dan juga dinding silinder. Lama kelamaan jika hal ini terus terjadi, maka kerusakannya akan berubah permanen dan pada akhirnya membuat mesin kehilangan tenaga secara signifikan.

3. Penurunan performa dan pengonsumsian bahan bakar jadi lebih boros

ilustrasi bahan bakar mobil (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi bahan bakar mobil (pexels.com/Engin Akyurt)

Oli yang sudah rusak tentu akan membuat kerja mesin jadi terasa lebih berat dikarenakan gesekan dan panasnya akan meningkat. Mesin jadi harus bekerja lebih ekstra untuk mencapai output tenaga yang sama, sehingga hal ini juga akan menurunkan efisiensi secara signifikan dan memengaruhi kondisi dari mesin mobil.

Kondisi ini akan berdampak langsung pada pengonsumsian bahan bakar yang menjadi lebih boros, meski kamu tidak menambah beban atau pun kecepatan ketika berkendara. Alih-alih berhemat dengan menunda penggantian oli, justru kamu akan mengeluarkan biaya lebih besar untuk bahan bakar yang akan digunakan.

4. Risiko kerusakan total pada mesin

ilustrasi servis mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi servis mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu sampai terlambat mengganti oli dalam jangka waktu yang terlalu lama, maka endapan kotoran dan juga serpihan logam akan rentan menumpuk di bagian dalam mesin. Hal ini jugalah yang dapat menimbulkan sumbatan pada saluran oli dan menghentikan sirkulasi pelumas ke area-area penting yang terdapat di dalam mesin mobil tersebut.

Tanpa pelumasan yang memadai, maka mesin akan berpotensi mengalami kerusakan total atau bahkan jebol, sehingga harus dilakukan overhaul atau penggantian mesin. Biaya perbaikannya bisa sampai belasan hingga puluhan juta, sehingga jauh lebih mahal dibandingkan dengan mengganti oli secara rutin.

Mengganti oli mesin secara teratur bukan hanya sekadar rutinitas servis, melainkan cara untuk menjaga performa dan keawetan mobil. Keterlambatan yang terlalu sering dalam mengganti oli justru hanya akan menimbulkan berbagai risiko berbahaya. Ingatlah perawatan kecil yang konsisten jauh lebih hemat dan efektif daripada memperbaiki kerusakan yang besar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us