Sejarah Drifting Bermula dari Jalanan Pegunungan di Jepang

- Awal mula di tangan Kunimitsu Takahashi Drifting bermula dari gaya balap unik Kunimitsu Takahashi yang mengendalikan mobil dalam kondisi oversteer di tikungan, menjadi inspirasi bagi para pembalap jalanan.
- Peran besar Keiichi Tsuchiya, sang Drift King Keiichi Tsuchiya membuat drifting menjadi legenda dengan kemampuan luar biasa mengendalikan mobil di tikungan gunung, popularitasnya membuat drifting semakin diterima dan diakui di ajang resmi motorsport Jepang.
- Drifting mendunia Pada tahun 1990-an, drifting merambah ke Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia Tenggara. Film populer seperti The Fast and
Drifting adalah salah satu teknik mengemudi yang kini dikenal sebagai ajang balapan pemicu adrenalin. Namun siapa sangka, olahraga otomotif ini berawal dari jalanan pegunungan Jepang, jauh sebelum menjadi tontonan internasional yang digemari jutaan penggemar.
Sejarah drifting adalah cerita tentang kreativitas, keberanian, dan budaya otomotif yang meledak dari komunitas kecil menjadi fenomena global. Drifting bermula di Jepang pada 1970-an, ketika para penggemar mobil mencoba menaklukkan tikungan tajam di jalan pegunungan dengan cara yang tidak biasa.
Mereka sengaja membuat ban belakang mobil selip untuk menjaga kecepatan sekaligus mengontrol arah di jalur menurun yang berliku. Dari gaya mengemudi inilah, lahir teknik drifting yang kemudian menjadi populer di kalangan street racer Jepang.
1. Awal mula di tangan Kunimitsu Takahashi

Salah satu tokoh yang dianggap pelopor drifting adalah Kunimitsu Takahashi, seorang mantan pembalap motor yang beralih ke mobil. Gaya balapnya di sirkuit pada era 1970-an unik karena sering mengendalikan mobil dalam kondisi oversteer di tikungan. Teknik ini kemudian ditiru para pembalap jalanan, terutama mereka yang turun di jalur pegunungan atau disebut touge. Dari sinilah drifting mulai dikenal sebagai teknik yang memadukan kecepatan, keterampilan, dan kontrol penuh.
2. Peran besar Keiichi Tsuchiya, sang Drift King

Jika Takahashi adalah inspirasi, maka Keiichi Tsuchiya adalah sosok yang membuat drifting menjadi legenda. Dikenal dengan julukan “Drift King,” Tsuchiya mulai terkenal setelah video ilegalnya beredar pada awal 1980-an. Dalam rekaman itu, ia memperlihatkan kemampuan luar biasa mengendalikan mobil di tikungan gunung dengan gaya drifting yang spektakuler. Popularitasnya membuat drifting semakin diterima, bahkan akhirnya diakui di ajang resmi motorsport Jepang.
3. Drifting mendunia

Memasuki tahun 1990-an, drifting tidak lagi hanya milik jalanan Jepang. Ajang resmi seperti D1 Grand Prix lahir dan menjadi wadah bagi para drifter profesional. Dari Jepang, teknik ini merambah ke Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia Tenggara. Film populer seperti The Fast and the Furious: Tokyo Drift pada tahun 2006 semakin memperkenalkan budaya drifting ke masyarakat luas. Sejak itu, drifting tidak hanya dipandang sebagai teknik balap, tetapi juga sebagai seni otomotif yang menonjolkan gaya, sudut kemiringan, dan keindahan gerakan mobil di tikungan.