Jakarta, IDN Times - Pergi ke salon mobil adalah upaya agar mobil tetap kinclong dan enak dipandang. Namun hati-hati sebab ada beberapa efek buruk mengintai jika terlalu sering ke salon mobil.
Ketika kendaraan dibawa ke salon mobil, akan ada cairan khusus yang digunakan oleh si pemilik salon. Cairan ini memang membuat mobil mengilap, tetapi jika sering menggunakannya, akan berakibat buruk terhadap cat mobil.
Apa saja efek buruk yang bisa terjadi jika mobil terlalu sering dibawa ke salon mobil?
Salah satu efek buruk jika mobil terlalu sering dibawa ke salon mobil, adalah lapisan cat mobil bisa menipis. Kandungan zat kimia pada cairan poles dan waxing memiliki zat-zat yang bersifat abrasif dan silikon.
Zat-zat ini bisa memberi pengaruh yang buruk pada cat mobil. Jika digunakan berlebihan, cairan poles ini akan membuat lapisan pernis cat mobil menipis. Efek jangka panjangnya, cat mobil akan cepat kusam jika terkena sinar matahari.
Tidak cuma membuat lapisan cat mobil menipis, cairan poles yang kerap dipakai salon mobil juga bisa membuat permukaan bodi mobil jadi tidak rata. Nantinya, akan ada lubang-lubang kecil di struktur permukaan bodi mobil.
Lubang-lubang mobil ini pada nantinya akan menyulitkan saat mobil akan dicat ulang. Sebab, permukaan mobil tidak rata. Jelas ini adalah kondisi yang riskan bagi sebuah mobil.
Efek lain dari seringnya mobil mondar-mandir ke salon mobil adalah membuat pengelaran jebol. Perlu diingat, biaya yang harus dikeluarkan di salon mobil itu tidaklah murah, tergantung dari jasa yang digunakan.
Untuk cleaning, harga yang dipasang sekitar Rp500 ribu. Untuk detailing dan coating, harganya bisa lebih mahal lagi, mencapai Rp2,5 juta sampai Rp8 juta. Bahkan, bagi mobil yang sudah coating, harus melakukan cleaning selama enam bulan sekali.
Intinya, banyak efek buruk yang bisa timbul jika kamu terlalu sering ke salon mobil. Alhasil, usahakan bawa mobil ke salon jika dirasa perlu. Paling tidak, bawa mobil sekali atau dua kali ke salon untuk proses cleaning.