Suara Berdecit dari Mesin Mobil Saat Dinyalakan, Apa Penyebabnya?

- Tali kipas mengalami keausan, retak, atau kendur dapat menyebabkan suara berdecit tajam saat mesin dinyalakan.
- Pulley atau bearing yang aus juga sering menjadi penyebab suara berdecit yang mengganggu dalam ruang mesin mobil.
- Alternator bermasalah dapat memicu suara berdecit dan membuat sistem kelistrikan tidak stabil jika dibiarkan.
Saat menyalakan mobil di pagi hari lalu terdengar suara berdecit tajam dari ruang mesin, itu bisa membuat siapa pun merasa waswas. Suara berdecit ini biasanya muncul sesaat setelah mesin dihidupkan, dan terkadang bisa hilang sendiri setelah beberapa menit. Namun, bukan berarti hal tersebut bisa diabaikan begitu saja. Suara ini bisa menjadi pertanda ada komponen yang mengalami keausan atau ketegangan yang tidak normal.
Masalah seperti ini sering kali berkaitan dengan komponen berbahan karet atau logam yang bekerja sama dalam sistem mesin. Gesekan yang tidak seimbang, pelumasan yang buruk, atau tekanan yang berubah bisa menjadi biang kerok munculnya bunyi tersebut. Agar mesin tetap awet dan berkinerja optimal, penting mengetahui penyebab pastinya. Berikut empat penyebab umum suara berdecit saat mesin mobil dinyalakan yang perlu diketahui.
1. Tali kipas (drive belt) mengalami keausan

Tali kipas atau drive belt adalah salah satu komponen penting yang menggerakkan berbagai perangkat seperti alternator, pompa power steering, dan AC. Jika tali ini aus, retak, atau kendur, gesekan antara karet dengan pulley bisa menimbulkan suara berdecit tajam. Umumnya, tali kipas yang sudah lama terpakai akan menjadi keras dan kehilangan elastisitasnya. Akibatnya, saat pertama kali mesin dinyalakan dan tali mulai berputar, gesekan keras bisa terjadi.
Drive belt juga bisa melonggar karena penyetel otomatis (tensioner) yang melemah atau tidak lagi mampu memberikan tekanan yang cukup. Tali yang terlalu longgar membuat permukaannya slip saat berputar cepat. Hal inilah yang sering menjadi sumber suara berdecit ketika mesin hidup dalam kondisi dingin. Pemeriksaan rutin dan penggantian berkala sangat disarankan agar tidak berujung pada kerusakan komponen lain.
2. Pulley atau bearing mulai rusak

Selain tali kipas, komponen pulley dan bearing yang sudah aus atau rusak juga sering menjadi penyebab suara berdecit. Pulley yang tidak presisi atau goyah akan memengaruhi perputaran tali kipas. Ketika permukaan pulley tidak lagi rata, gesekan antara pulley dan tali akan menimbulkan suara yang mengganggu. Apalagi jika bearing di dalam pulley mulai macet atau kering pelumas, suara yang muncul bisa semakin keras dan memekakkan telinga.
Gejala awal bearing yang rusak biasanya berupa suara mendengung halus, yang lama-lama berubah menjadi berdecit ketika beban kerja mesin meningkat. Kondisi ini bisa memperburuk kinerja sistem kelistrikan dan pendingin kendaraan. Maka dari itu, penggantian pulley dan bearing yang rusak sebaiknya tidak ditunda jika gejala awal sudah terdeteksi.
3. Alternator bermasalah

Alternator bertugas mengisi ulang daya listrik ke aki dan menyediakan arus listrik untuk komponen kendaraan lainnya. Jika bearing pada alternator mulai aus atau porosnya goyah, gesekan di dalam alternator bisa menimbulkan suara berdecit. Kondisi ini biasanya diperparah saat beban listrik sedang tinggi, seperti ketika lampu-lampu menyala atau AC dihidupkan bersamaan.
Selain itu, alternator yang tidak berputar dengan lancar juga bisa menyebabkan tali kipas terganggu putarannya. Beban berlebih pada sistem ini dapat menyebabkan tali slip atau tergelincir, sehingga muncul suara decitan. Alternator yang bermasalah bukan hanya memicu suara tidak nyaman, tapi juga dapat membuat sistem kelistrikan tidak stabil jika dibiarkan.
4. Kondisi cuaca dingin atau lembap

Faktor eksternal seperti cuaca dingin dan kelembapan tinggi juga bisa menjadi pemicu suara berdecit dari ruang mesin. Saat suhu turun, material karet pada tali kipas bisa mengeras dan kehilangan fleksibilitasnya untuk sementara waktu. Hal ini membuat tali tidak bisa menempel sempurna pada pulley saat mulai berputar, menyebabkan gesekan kasar.
Kondisi lembap juga bisa memengaruhi permukaan tali dan pulley, sehingga keduanya menjadi licin. Saat mesin baru dinyalakan dan belum cukup panas, gesekan awal yang terjadi bisa menimbulkan suara decit singkat. Meskipun suara ini bisa hilang dengan sendirinya saat mesin sudah mencapai suhu kerja ideal, tetap penting untuk memeriksa kondisi tali kipas dan sistem pelumasan secara berkala.
Meski suara berdecit terdengar sepele, penyebab di baliknya bisa mengarah pada kerusakan komponen penting dalam mesin mobil. Mengabaikan suara ini justru bisa membuat biaya perbaikan menjadi jauh lebih besar di kemudian hari. Pemeriksaan rutin dan penggantian suku cadang secara berkala bisa membantu mencegah masalah ini muncul kembali. Jangan tunggu hingga kerusakan semakin parah, lebih baik mencegah sejak dini.