Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Test Drive Mazda CX-80 PHEV Buat Harian, Bongsor Tapi Irit!

Review Mazda CX-80 PHEV (IDN Times/Fadhliansyah)

Jakarta, IDN Times - Mazda Indonesia secara resmi meluncurkan mobil elektrifikasi keduanya untuk pasar otomotif Tanah Air pada akhir Januari 2025. Kalau mobil elektrifikasi pertamanya yaitu MX-30 dengan teknologi BEV (Battery Electric Vehicle), kali ini Mazda memperkenalkan CX-80 berteknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

Mazda CX-80 PHEV hadir dalam 2 trim, Elite Edition dan Kuro Edition. Kedua trim tersebut dijual dengan harga yang sama, yaitu Rp1,199,9 miliar on the road Jakarta.

Setelah sekitar 1 bulan mengaspal di Indonesia, IDN Times pun mendapatkan kesempatan untuk mencoba mobil mewah ini untuk beberapa hari. Berikut ini impresinya.

1. Desain mewah

Peleknya berdiameter 20 inci (IDN Times/Fadhliansyah)

Tampilan Mazda CX-80 sekilas memang mengingatkan pada Mazda CX-60 yang sudah hadir duluan. CX-80 mengusung filosofi desain KODO khas pabrikan Jepang tersebut yang menggabungkan ketangguhan dan kemewahan pada eksteriornya.

Mazda juga menghadirkan dua warna baru di CX-80, yaitu Melting Copper Metallic dan Artisan Red Metallic, yang memperkuat kesan mewah di mobil ini.

Secara dimensi, Mazda CX-80 punya panjang 4.990 mm, lebar 1.890 mm, tinggi 1.713 mm, serta jarak sumbu roda 3.120 mm. Unit Mazda CX-80 yang IDN Times pinjam kebetulan menggunakan warna Melting Copper Metallic dalam trim Kuro Edition, yang hadir dengan nuansa gelap.

Pada bagian depan terdapat Black chrome signature wing dikawinkan dengan vertical grille dan insignia. Pada sisi samping, kaca spion, side signature, hingga pelek semuanya berwarna hitam, menciptakan kesan tegas.

2. Interior mewah

Interior Mazda CX-80 (Mazda)

Interiornya juga didominasi warna gelap, dengan jok nappa leather yang mengombinasikan warna hitam dan cokelat, kain suede pada dashboard, serta metal wood trim di center console dan door trim.

Beberapa bagian interior CX-80 terlihat sama persis dengan CX-60, seperti setir dan head unit-nya. Mobil ini dibekali dengan panel instrumen full LCD display berukuran 12,3 inci lengkap dengan Head-up Display (HUD) untuk memudahkan pengemudi saat menyetir.

Di sebelahnya, terdapat layar head unit berukuran 12,3 inci yang dilengkapi dengan konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Fitur-fitur lain yang terdapat pada kabin Mazda CX-80 PHEV di antaranya audio dari BOSE, AC digital, panoramic sunroof, ventilated seat, wireless charger, dan yang lainnya.

Dengan dimensi panjang hampir 5 meter, SUV 6-seater ini memiliki konfigurasi ala captain seat pada baris kedua dan dua buah bangku di baris ketiga. Bicara soal kenyamanan, duduk di baris kedua CX-80 terasa sangat nyaman, sedangkan di baris ketiga, rasanya hanya cocok untuk penumpang dengan postur tubuh yang kecil.

3. Spesifikasi mesin

Buritan Mazda CX-80 PHEV (IDN Times/Fadhliansyah)

Karena pakai teknologi PHEV, Mazda membekali mobil ini dengan mesin 2.500 cc 4-silinder segaris yang mampu mengeluarkan tenaga maksimum 191 PS pada 6.000 rpm, dengan torsi puncak 261 Nm pada 4.000 rpm.

Mesin konvensional tersebut dikolaborasikan dengan motor listrik bertenaga 175 PS pada 5.500 rpm dengan torsi maksimum 270 Nm pada 4.000 rpm.

Dengan menggabungkan mesin konvensional 2.5L empat silinder dengan motor listrik yang ditenagai baterai lithium-ion berkapasitas 17,8 kWh, CX-80 memiliki tenaga gabungan hingga 327 PS serta torsi maksimum mencapai 500 Nm.

Dengan baterai tersebut, mobil bongsor ini memiliki daya tempuh dengan tenaga listrik (AER/All Electric Range) mencapai 60 kilometer dalam sekali pengecasan penuh.

4. Impresi menyetir

Head unitnya berukuran 12,3 inci (IDN Times/Fadhliansyah)

Ketika pertama kali mencoba mengemudikan CX-80, IDN Times langsung mengingat saat mengemudi CX-60 karena interior keduanya yang sama. Meskipun secara ukuran body keduanya sedikit berbeda, tetapi pengalaman berkendara yang dihasilkan serupa.

Dari sisi pengendaliannya, Mazda CX-80 terasa sangat presisi dengan body roll yang minim, sehingga memberikan kenyamanan ketika mengemudi di jalan raya maupun jalan tol dalam kecepatan tinggi. Bantingan suspensinya pun terasa sangat dewasa di semua lini, yang membuat penumpang terasa nyaman ketika duduk di baris kedua ataupun ketiga CX-80 PHEV.

Salah satu fitur yang IDN Times sukai dari mobil ini ialah mode berkendara EV, di mana mobil akan menggunakan motor listriknya untuk melaju. Dalam kondisi baterai penuh, EV Mode CX-80 dapat menempuh jarak maksimum hingga 60 kilometer.

Sedangkan untuk kondisi mode normal, IDN Times mendapatkan konsumsi BBM rata-rata sekitar 11 kilometer per liter, cukup irit untuk mobil dengan ukuran sebongsor ini. Perpindahan dari motor listrik ke mesin konvensionalnya juga terasa cukup halus, getarannya tidak sampai mengganggu ke dalam kabin.

5. Kekurangan CX-80 PHEV

Port pengecasan masih AC (IDN Times/Fadhliansyah)

Meski begitu, ada beberapa hal yang IDN Times rasakan sebagai kekurangan dari Mazda CX-80 PHEV. Pertama ialah teknologi pengecasan yang masih AC. Port charger yang tersedia terlihat sudah bisa menggunakan model DC CCS2, namun sayangnya yang bisa digunakan hanya bagian atas saja, sehingga masih menggunakan konektor AC Type 2.

Padahal dengan metode fast charging DC, pengisian baterainya bisa jauh lebih cepat. Pengecasan AC pada CX-80 hanya bisa menerima daya di 6,5 kW.

Kemudian kekurangan selanjutnya menurut IDN Times ialah head unit yang tidak bisa disentuh alias bukan touchscreen. Jadi, untuk mengoperasikan head unit tersebut hanya bisa dilakukan lewat kenop putar yang ada di konsol tengah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fadhliansyah
Dwi Agustiar
Fadhliansyah
EditorFadhliansyah
Follow Us