Toyota Bakal Riset Bahan Bakar Masa Depan di Indonesia

Jakarta, IDN Times - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah berhasil melakukan ekspor sebanyak tiga juta unit mobil buatannya ke 100 negara di berbagai belahan dunia. Seremoni perayaan pun dilakukan di pabrik Toyota Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025).
Perjalanan Toyota Indonesia dalam membangun industri otomotif nasional dimulai sejak awal 1970-an, ketika aktivitasnya masih sebatas mengimpor kendaraan utuh.
1. Jadikan Indonesia pusat riset

Menariknya, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, mengatakan perusahaan berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kegiatan riset dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
"Ke depan, kami akan mengembangkan R&D di Indonesia. Sebab, Indonesia banyak anak mudanya, demografinya cukup besar, lulusan universitasnya besar, perhatian pemerintah dengan LPDP juga besar," ujar Bob di Karawang, Jawa Barat.
2. Riset soal bahan bakar masa depan

Bob menjelaskan, saat ini TMMIN sudah berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan yang berfokus pada bahan bakar masa depan.
"Jadi, bahan bakar apa yang kami akan kembangkan nanti seperti bioetanol, hidrogen, electric fuel, synthetic fuel, nanti kita coba kembangkan bersama," ujar Bob.
3. Etanol sudah umum di luar negeri

Bob juga mengomentari mengenai kebijakan pemerintah Indonesia yang akan mencampurkan etanol 10 persen dengan BBM. Dia mengatakan penggunaan etanol sudah menjadi hal yang umum di luar negeri, dengan campuran mulai dari 10, 20, bahkan ada yang sampai 100 persen atau E100 di Brasil.
"Kita 20 tahun yang lalu sudah bisa bikin mesin berbahan bakar etanol 100 persen. Makanya, saya juga bingung kok sekarang kita ribut etanol 3 persen," kata dia.