Kapal Karam di Alaska, Ribuan Mobil Tenggelam

Intinya sih...
Kapal Morning Midas tenggelam dengan membawa lebih dari 3.000 kendaraan, termasuk mobil hybrid dan listrik
Seluruh awak kapal diselamatkan setelah kapal terbakar hebat, namun risiko pencemaran laut masih tinggi
Tragedi ini memunculkan kekhawatiran soal protokol keselamatan pengangkutan kendaraan ramah lingkungan dan regulasi angkutan laut
Insiden besar kembali terjadi di perairan internasional saat kapal kargo bernama Morning Midas, yang membawa lebih dari tiga ribu unit kendaraan, tenggelam di Samudera Pasifik, sekitar 724 kilometer dari barat daya Adak, Alaska.
Peristiwa ini terjadi pada awal Juni 2025, diawali oleh kebakaran misterius yang melanda kapal sebelum akhirnya karam ke kedalaman hampir 5.000 meter.
1. Jumlah mobil yang tenggelam
Menurut laporan dari CarsCoops dan CBS News, kapal berbendera Liberia tersebut mengangkut sekitar 3.048 kendaraan, termasuk 681 mobil hybrid dan 70 kendaraan listrik murni. Asal muasal kebakaran masih belum dapat dipastikan, namun banyak pihak menduga baterai dari kendaraan listrik yang ada di dalam kapal bisa jadi penyebab awal percikan api, meskipun belum ada konfirmasi resmi.
2. Seluruh awak kapal berhasil diselamatkan
Kapal Morning Midas sempat terbakar hebat pada 4 Juni 2025, menyebabkan asap tebal terlihat membumbung dari dek yang penuh kendaraan. Tiga kapal yang sedang berada di sekitar area segera memberikan bantuan, sementara para kru bergegas melaksanakan prosedur darurat.
Seluruh 22 awak kapal berhasil selamat, setelah dievakuasi ke sekoci dan diselamatkan oleh kapal Cosco Hellas. Tidak ada laporan cedera dari kejadian tersebut, namun kapal akhirnya terbalik dan tenggelam pada pukul 17:35 waktu setempat. Peristiwa ini tidak hanya menjadi tragedi logistik, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran besar soal risiko pencemaran laut akibat bahan bakar yang masih tersimpan di dalam kapal.
3. Ancaman lingkungan dari bahan bakar dan muatan
Morning Midas tidak hanya mengangkut kendaraan, tetapi juga menyimpan 350 metrik ton minyak gas laut dan 1.530 metrik ton bahan bakar berkadar sulfur rendah. Meski Penjaga Pantai Amerika Serikat menyebutkan belum ada indikasi pencemaran, risiko tumpahan minyak tetap tinggi mengingat kedalaman dan volume muatan kapal tersebut.
Untuk mengantisipasi, dua kapal penyelamat masih berada di lokasi dengan peralatan tanggap darurat pencemaran laut. Pihak otoritas terus memantau kemungkinan munculnya tumpahan bahan bakar atau puing kendaraan yang dapat mencemari ekosistem laut di kawasan tersebut.
Kapal ini diketahui berangkat dari Yantai, China pada 26 Mei dan dijadwalkan menuju daratan Meksiko. Insiden tenggelamnya Morning Midas menjadi peringatan keras terhadap potensi risiko pengangkutan kendaraan listrik dan hybrid dalam jumlah besar. Baterai lithium-ion yang digunakan pada kendaraan semacam itu memang dikenal rawan jika terkena tekanan, panas, atau kerusakan fisik.
Meskipun masih dibutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, tragedi ini membuka diskusi baru di tingkat internasional soal protokol keselamatan pengangkutan kendaraan ramah lingkungan, terutama dalam skala industri otomotif global.
Hingga kini, operasi pemantauan masih berlangsung, dan banyak mata tertuju pada bagaimana kasus ini akan memengaruhi regulasi angkutan laut, terutama untuk kendaraan berbasis baterai.