ilustrasi kapal tangker (pexels.com/Brendo Boyose)
Morning Midas tidak hanya mengangkut kendaraan, tetapi juga menyimpan 350 metrik ton minyak gas laut dan 1.530 metrik ton bahan bakar berkadar sulfur rendah. Meski Penjaga Pantai Amerika Serikat menyebutkan belum ada indikasi pencemaran, risiko tumpahan minyak tetap tinggi mengingat kedalaman dan volume muatan kapal tersebut.
Untuk mengantisipasi, dua kapal penyelamat masih berada di lokasi dengan peralatan tanggap darurat pencemaran laut. Pihak otoritas terus memantau kemungkinan munculnya tumpahan bahan bakar atau puing kendaraan yang dapat mencemari ekosistem laut di kawasan tersebut.
Kapal ini diketahui berangkat dari Yantai, China pada 26 Mei dan dijadwalkan menuju daratan Meksiko. Insiden tenggelamnya Morning Midas menjadi peringatan keras terhadap potensi risiko pengangkutan kendaraan listrik dan hybrid dalam jumlah besar. Baterai lithium-ion yang digunakan pada kendaraan semacam itu memang dikenal rawan jika terkena tekanan, panas, atau kerusakan fisik.
Meskipun masih dibutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, tragedi ini membuka diskusi baru di tingkat internasional soal protokol keselamatan pengangkutan kendaraan ramah lingkungan, terutama dalam skala industri otomotif global.
Hingga kini, operasi pemantauan masih berlangsung, dan banyak mata tertuju pada bagaimana kasus ini akan memengaruhi regulasi angkutan laut, terutama untuk kendaraan berbasis baterai.