Valentino Rossi: Balapan Mobil Tidak Semudah MotoGP!

Valentino Rossi, sang legenda hidup MotoGP yang telah mencuri perhatian dunia dengan aksi heroiknya selama bertahun-tahun, kini telah memasuki fase baru yang tak terduga. Ia telah melepaskan diri dari 'zona nyaman' dunianya, yaitu MotoGP, dan beralih ke ranah balap mobil.
Keputusan ini pun diiringi dengan pengakuan mengejutkan dari The Doctor, yakni balap mobil, menurutnya, ternyata jauh lebih sulit dan kompleks dibandingkan MotoGP.
1. MotoGP lebih mudah

Rossi, yang dikenal dengan julukan The Doctor, melontarkan pernyataan yang memicu rasa penasaran. Ia menyebut bahwa MotoGP "sebenarnya sangat mudah." Menurutnya, balapan MotoGP lebih mengandalkan kemampuan individu, refleks yang tajam, dan naluri untuk bermanuver cepat di atas motor.
"Kamu hanya tinggal datang ke grid, 40 menit, tiga tikungan pertama sangat krusial dan setelah itu datar-datar saja hingga selesai," candanya, menguraikan gambaran singkat namun padat mengenai MotoGP.
Meskipun terkesan hiperbolik, pernyataan Rossi ini ingin menekankan bahwa MotoGP lebih mengutamakan skill individu. Para rider dituntut untuk memiliki refleks yang tajam, insting yang kuat untuk membaca situasi balapan, dan kemampuan manuver yang lincah untuk menaklukkan setiap tikungan lintasan.
2. Balap mobil penuh dengan strategi
Berbeda dengan MotoGP yang mengandalkan skill individu, Rossi menemukan dunia balap mobil sebagai ajang yang menuntut strategi dan kemampuan beradaptasi yang jauh lebih kompleks. "Kalau di sini (balap mobil), pembalap punya banyak strategi, harus pintar-pintar menjaga kondisi ban, mempelajari lintasan dan siap dengan perubahan banyak rencana."
Para pembalap mobil tidak bisa hanya mengandalkan skill dan keberanian. Mereka harus memutar otak untuk memikirkan strategi pit stop yang jitu, menghitung keausan ban untuk jangka panjang, menyesuaikan gaya balap dengan kondisi lintasan yang bisa berubah-ubah, dan tentunya, berkoordinasi dengan tim untuk memenangkan pertarungan.
3. Sensasi balapan sangat mirip
Meskipun Rossi mengakui balap mobil lebih menantang dari segi strategi, ia menegaskan bahwa sensasi balapan itu sendiri tidak jauh berbeda dengan MotoGP. "Bedanya, disini saya duduk dan memegang setir kemudi," kata Rossi.
Hal yang paling ia nikmati, yaitu memacu adrenalin dan adu taktik dengan para pebalap lain, tetap terasa. "Namun secara pengereman, sensasi persaingan dan aturan sangat mirip," tambahnya. Rossi percaya bahwa kemampuan dan pengalamannya di dunia balap motor dapat diadaptasi dengan baik ke dunia balap mobil. Kemampuannya membaca peluang, mengontrol emosi di saat genting, dan tentunya, naluri seorang pembalap papan atas dapat menjadi senjata ampuhnya di lintasan balap mobil.
4. Rossi ingin menguasai semua balapan
Rossi tak menutupi ambisinya untuk bisa menaklukkan berbagai jenis lintasan balap. "Ambisi saya ingin menjadi pembalap yang bisa mengemudi berbagai kendaraan," ungkapnya.
Namun, ia realistis dengan keterbatasan fisik yang datang seiring bertambahnya usia. "Saya sudah terlalu tua. Saya butuh 10 tahun lebih muda," kelakar Rossi.
Meskipun tak lagi muda, semangat The Doctor untuk terus belajar dan menguji kemampuannya tidak padam. Keputusannya untuk beralih ke balap mobil menjadi bukti nyata bahwa Rossi haus akan tantangan. Ia membuktikan bahwa dirinya tak hanya piawai di atas motor, namun juga mampu beradaptasi dan bersaing di dunia balap mobil. Peningkatan kemampuannya dari tahun ke tahun menjadi bukti bahwa Rossi tetaplah sosok inspiratif bagi para pecinta balap motor dan mobil. Para penggemarnya pun tentunya tak sabar melihat aksi heroik The Doctor selanjutnya, entah itu di lintasan MotoGP ataupun di arena balap mobil.