Jakarta, IDN Times - Brand and Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani, mengatakan produksi Binguo EV dilakukan secara lokal di pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat.
Namun, Dian belum bisa memastikan seberapa banyak produksi Binguo EV per tahunnya. "Kalau produksi mau berapa, tergantung sebenarnya. Kita coba lihat demand-nya seperti apa dan progress untuk semua proses ini seperti apa," ujar Dian (15/12/2023).
Dian juga menyampaikan, untuk produksi mobil di pabrik Wuling per tahunnya mencapai 120 ribu unit.
"Kita sendiri juga mesti bagi juga (produksinya) dengan produk lain, tapi yang jelas kita lihat Binguo EV permintaannya seperti apa," jelasnya.
Masing-masing varian Binguo EV yang terdiri dari Long Range dan Premium Range menggendong baterai berkapasitas 31.9 kWh dan 37.9 kWh, serta sudah punya sertifikasi IP67.
Kedua mobil tersebut dibekali dengan motor listrik tunggal berkapasitas 50 kW, yang punya torsi 150 Nm dengan kecepatan maksimum 130 km per jam.
Pengisian baterainya juga sudah bisa diisi, baik dengan AC charging maupun DC Fast Charging. Untuk AC Chargingnya berdaya maksimum 6,6 kW, sementara DC Fast Chargingnya di rentang 32 hingga 38 kW.
Menariknya, Wuling Binguo EV berhasil memikat konsumen sejak pertama kali diperkenalkan. Makanya, gak kaget kalau SPK Binguo EV sudah tembus 3.000 kilometer dalam waktu satu bulan.
"Dalam periode pre-book, Binguo EV berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia yang ditandai dengan angka pemesanan mencapal lebih dari 3.000 SPK," kata Vice President Wuling Motors Arif Pramadana.