Jakarta, IDN Times - PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan sedan legendaris generasi ke-12 Toyota Corolla Altis di Jakarta, Kamis (12/9). Asiknya Altis terbaru ini menawarkan varian hybrid, loh.
Nah, pada Altis varian hybrid ini terdapat fitur canggih yang dinamakan Toyota Safety Sense. Intinya, sebuah paket yang berisikan ragam fitur keselamatan untuk memberikan perlindungan lebih optimal. Apa saja isinya?
Fitur Pre-Collision System (PCS) ini mengandalkan sensor radar dan kamera yang dipasang di depan. Fungsinya untuk mendeteksi keberadaan kendaraan di depan. Sehingga risiko tabrakan pun bisa dihindari.
Jika PCS mendeteksi ada kendaraan di depan dalam jarak tertentu, maka akan ada peringatan kepada pengemudi agar segera melakukan menghindar. Nah, ketika tidak ada respons dari pengemudi, fitur ini akan langsung mengambil alih untuk melakukan tindakan secara otomatis dengan melakukan pengereman. Canggih, kan?
Mungkin yang sering kita kenal atau dengar adalah Adaptive Cruise Control (ACC), fitur yang bisa membantu mengurangi cepat datangnya rasa lelah saat mengemudi. Soalnya, pengemudi bisa melepaskan pedal akselerasi maupun rem, saat melaju di jalur bebas hambatan. Seperti cruise control pada umumnya, tapi lebih canggih karena dapat menjaga jarak aman dengan mobil lain pada kecepatan tertentu.
Artinya, fitur ini turut mengontrol pengereman untuk mempertahankan laju, sehingga tidak bergerak liar dan menabrak. Sistem memanfaatkan kamera di depan untuk memperhitungkan jarak kendaraan di depan. Bila ada mobil lain memotong jalur, ia pun secara otomatis mengantisipasinya dan secara otomatis akan mengikuti kecepatan sesuai pada mobil di depannya.
Tak hanya berhenti di situ saja. Sistem berikut adalah Lane Departure Alert (LDA). Sistem ini dipadukan Steering Assist, yang dikatakan Toyota cocok untuk mencegah potensi kecelakaan akibat tertidur pulas tiba-tiba dalam beberapa detik.
Ia masih mengandalkan sensor kamera yang membaca marka jalan baik putih maupun kuning. Jadi, jika mobil sudah terdeteksi salah jalur maka sistem ini langsung mengaktifkan peringatan ke pengemudi. Bila tanda ini tak digubris oleh pengendaranya maka LDA langsung mengoreksi mobil ke arah yang benar.
Menariknya sistem ini semakin mendukung dengan adanya fitur DRCC. Namun, perlu diperhatikan fitur ini bukan berarti kamu diizinkan tangan dilepaskan dari kemudi. Tetapi perlu tetap ada pengawasan dari pengguna.
Nah, yang terakhir adalah Automatic High Beam (AHB), di mana fitur ini bisa mendeteksi mobil yang datang dari arah berlawanan. Sangat berguna di malam hari, terutama ketika pengemudi menggunakan penerangan jauh (high beam). Saat sistem mendapati adanya mobil lain, secara otomatis ia mengalihkan posisi lampu utama dari jauh (high beam) ke dekat (low beam).
Jadi, sangat-sangat berguna bagi pengendara lain, karena tidak akan menerangi pengendara lain sehingga bisa menghilangkan efek silau kepada pengendara lain dari arah yang berlawanan. Canggih, kan?