Motor selalu rutin diservis dan diganti oli, tapi tarikannya tetap terasa kurang nendang? Masalah ini kerap dikeluhkan para biker. Wajar sih, karena akselerasi motor yang kurang responsif memang menyebalkan. Sebab, selain bikin riding jadi gak fun, akselerasi yang lemot juga membahayakan, terutama saat kamu menyalip kendaraan lain.
Untungnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan respons akselerasi motor matikmu biar lebih gesit dan bertenaga.
Komponen utama yang memengaruhi akselerasi motor matic adalah sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission). Di dalamnya terdapat roller, v-belt, kampas ganda, dan rumah kopling. Jika bagian ini kotor, aus, atau kering dari pelumas, maka penyaluran tenaga akan terganggu dan membuat akselerasi terasa berat.
Melakukan servis CVT secara rutin setiap 8.000–10.000 km sangat disarankan. Teknisi akan membersihkan seluruh bagian CVT, memeriksa kondisi roller dan belt, serta memastikan semuanya masih dalam batas normal. Dengan CVT yang bersih dan sehat, akselerasi motor akan terasa lebih enteng dan responsif.
Oli mesin juga memengaruhi performa akselerasi motor. Oli yang sudah tua, encer berlebihan, atau kualitasnya rendah bisa membuat gesekan antar komponen tidak optimal, bahkan mempercepat keausan. Pilih oli dengan spesifikasi yang sesuai anjuran pabrikan, dan ganti secara rutin setiap 2.000–3.000 km atau sesuai kondisi penggunaan.
Beberapa oli aftermarket juga menawarkan formula khusus yang dapat meningkatkan akselerasi dan kestabilan suhu mesin. Namun, pastikan oli tersebut punya sertifikasi resmi dan tidak merusak garansi motor jika masih dalam masa garansi.
Roller CVT memiliki peran penting dalam menentukan karakter akselerasi dan top speed. Roller yang lebih ringan cenderung memberikan akselerasi awal yang lebih cepat, namun mengorbankan kecepatan puncak. Sebaliknya, roller lebih berat akan menghasilkan akselerasi lambat namun kecepatan atas yang lebih stabil.
Jika kamu merasa motor terlalu berat saat berakselerasi dari diam, mengganti roller dengan bobot sedikit lebih ringan dari standar bisa menjadi solusi. Tapi perubahan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tetap mempertimbangkan karakter mesin serta kebutuhan penggunaan sehari-hari.
Bahan bakar beroktan rendah dapat menyebabkan pembakaran yang kurang sempurna, mengakibatkan performa mesin menjadi loyo. Gunakan bahan bakar minimal RON 90 atau sesuai rekomendasi pabrikan. Bahan bakar yang lebih bersih dan efisien akan membantu pembakaran lebih optimal, sehingga tenaga yang dihasilkan pun maksimal.
Jika kamu rutin menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai, endapan karbon bisa terbentuk di ruang bakar dan menyebabkan performa motor semakin menurun.
Meskipun tidak secara langsung memengaruhi mesin, tekanan angin ban yang tidak sesuai bisa memberikan beban tambahan pada motor, terutama saat akselerasi. Ban yang kurang angin akan menambah hambatan gulir, sehingga motor terasa berat dan lambat.
Selain itu, periksa juga kondisi rem. Rem yang seret atau kaliper yang menempel bisa menghambat laju motor. Pastikan kampas rem tidak bergesekan saat tidak digunakan, agar akselerasi tidak terganggu oleh gesekan tambahan yang tidak perlu.