MotoGP Ternyata Masih Pakai Bensin, Berapa RON-nya?

- Bahan bakar MotoGP adalah bensin beroktan tinggi dengan RON lebih dari 100, dirancang khusus untuk tenaga maksimal dan mencegah knocking.
- Formula bahan bakar dibuat dari campuran hidrokarbon dan aditif tertentu, sesuai regulasi FIM dan Dorna, dengan volume bahan bakar dibatasi.
- Pada tahun 2024, MotoGP akan menggunakan bahan bakar non-fosil secara bertahap untuk mengurangi dampak lingkungan, namun tetap mempertahankan performa tinggi di lintasan balap.
MotoGP dikenal sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia, di mana teknologi canggih dan kecepatan tinggi menjadi sajian utama. Di balik mesin-mesin berperforma tinggi yang digunakan para pembalap MotoGP, tentu ada satu komponen penting yang tak kalah krusial: bahan bakar.
Tapi, apakah bahan bakar yang digunakan di MotoGP sama seperti bensin yang kita pakai untuk motor harian? Jawabannya: tidak sepenuhnya sama. Meskipun secara umum bahan bakar MotoGP masih berbasis bensin, jenis dan formula bahan bakarnya sangat berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan performa ekstrem dan regulasi ketat dari penyelenggara.
1. Bahan bakar khusus beroktan tinggi

Motor yang digunakan di ajang MotoGP memakai bahan bakar bensin, tapi bukan bensin biasa seperti yang dijual di SPBU. Bahan bakar MotoGP adalah bensin beroktan tinggi dengan kandungan RON lebih dari 100, yang dirancang khusus untuk menghasilkan tenaga maksimal, menjaga kestabilan mesin di putaran tinggi, dan mencegah knocking (ledakan prematur di ruang bakar.
Bahan bakar ini dibuat dari campuran hidrokarbon dan aditif tertentu yang diformulasikan untuk mendukung pembakaran sempurna di mesin dengan rasio kompresi sangat tinggi, seperti pada motor MotoGP. Setiap tim biasanya bekerja sama dengan perusahaan bahan bakar seperti Shell, Petronas, Repsol, atau ETS untuk mengembangkan formula eksklusif mereka.
2. Wajib sesuai regulasi dari FIM dan Dorna

Meskipun bebas berinovasi, semua bahan bakar yang digunakan di MotoGP harus sesuai dengan regulasi dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) dan penyelenggara MotoGP, Dorna. Salah satu syarat penting adalah bahwa bahan bakar tersebut harus berbasis bensin tanpa kandungan logam aditif berbahaya, dan hanya mengandung senyawa yang juga bisa ditemukan di bensin umum, meskipun dalam versi lebih murni dan terkonsentrasi.
Volume bahan bakar juga dibatasi. Sejak 2012, aturan MotoGP menetapkan kapasitas maksimal tangki adalah 22 liter per balapan. Ini memaksa tim dan insinyur untuk mengembangkan mesin dan bahan bakar yang sangat efisien, agar bisa menyelesaikan balapan dengan kecepatan tinggi tanpa kehabisan bahan bakar.
3. MotoGP menuju bahan bakar berkelanjutan

Menariknya, MotoGP juga sedang bersiap menghadapi era baru bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Mulai tahun 2024, Dorna dan FIM sudah mulai menerapkan kebijakan penggunaan bahan bakar berkelanjutan secara bertahap. Targetnya, pada tahun 2027 semua motor MotoGP harus menggunakan 100 persen bahan bakar non-fosil, seperti biofuel atau e-fuel, yang diproduksi dari sumber terbarukan atau sintetis.
Langkah ini menunjukkan bahwa MotoGP tidak hanya fokus pada kecepatan dan teknologi, tapi juga mulai memikirkan dampak lingkungan. Produsen bahan bakar seperti Repsol dan Shell pun sudah mengembangkan bahan bakar rendah emisi yang tetap mampu mempertahankan performa tinggi di lintasan balap.