Jika kamu sering menonton balapan MotoGP, kadang terjadi insiden jatuhnya pebalap di lintasan. Hebatnya, pebalap itu bisa langsung berdiri, lalu berjalan keluar lintasan sambil menggerutu. Selain helm, racing suit dengan bahan berkualitas dan teknologi canggih yang membuat pebalap merasa terlindungi dari dampak kecelakaan parah selama balapan berlangsung.
Ingin tahu mengenai kostum pebalap ini? Berikut fakta-fakta tentang racing suit yang dipakai oleh pebalap MotoGP yang perlu kamu ketahui.
Berdasarkan kondisinya yang selalu bergerak dinamis dari atas motor, maka racing suit dibuat nyaman dan aman untuk pebalap. Dengan bobot rata-rata 4,5 kg, setiap racing suit dibuat secara presisi sesuai dengan ukuran tubuh pebalap. Tidak ada istilah racing suit ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil.
Setiap panel racing suit disambung dengan jahitan khusus memakai benang kevlar yang kuat. Semua panel dijahit ganda, dan pada beberapa bagian yang rawan terbentur seperti siku, bahu, dan lutut dijahit dengan lebih banyak jahitan.
Ada dua bahan yang biasanya dipakai untuk membuat racing suit, yakni kulit sapi atau kulit kanguru. Alasan pemilihan kedua bahan tersebut karena fleksibel dan tahan aus. Kulit yang dipilih juga harus memenuhi kualitas tertentu, salah satunya punya ketebalan antara 1,2-1,4 mm.
Selain itu, bagian punuk racing suit dibuat dari serat kevlar. Bagian ini berguna untuk menyangga helm jika jatuh, berisi pompa air yang berfungsi menjaga suhu dalam racing suit tetap sejuk dan juga cadangan air minum sebanyak 200-300 ml, tidak terlalu banyak agar bobot racing suit tetap ringan dikenakan pebalap.
Fungsi utama racing suit adalah untuk membuat pebalap terlindungi saat terjatuh dari motor, mengurangi imbas gesekan dengan aspal yang bisa membuat kulit tergores dan melepuh. Racing suit tiap pebalap dilengkapi bantalan pelindung siku, bahu dan lutut yang terbuat dari bahan thermoplastic yang bisa dibongkar pasang.
Racing suit juga harus dilengkapi dengan dua airbag yang punya sensor canggih, bisa mendeteksi apakah pengendara ada di lintasan atau tidak. Airbag ini bisa mengembang sekitar 4-5 cm dalam waktu 0,3 detik sebelum pebalap jatuh menyentuh permukaan aspal.
Selain untuk keselamatan, racing suit juga dirancang untuk kenyamanan pebalap. Jika dilihat lebih dekat, racing suit punya lubang-lubang kecil dibagian depan dan belakang sebagai ruang sirkulasi udara.
Selain itu, pada bagian dalam ada sensor yang berfungsi untuk mengatur suhu di dalam racing suit. Jika suhu terlalu tinggi, maka pompa pendingin di dalam akan meniupkan udara.
Rancangan racing suit dibuat sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan bagi pebalap, meskipun harus melakukan balapan di cuaca yang panas sekali pun.
Pebalap yang sering jatuh di lintasan tentu racing suit yang dipakainya rusak, tapi hal itu tidak membuatnya langsung dibuang. Jika misalnya pebalap jatuh di sesi latihan resmi, racing suit yang rusak bisa diperbaiki di paddock atau dikirim langsung ke pabrik racing suit tersebut.
Soal pemilihan racing suit, biasanya tim MotoGP punya kontrak kerjasama dengan produsen. Pada MotoGP 2018, ada delapan produsen racing suit yang berasal dari lima negara ikut ambil bagian, yakni Italia diwakili oleh Alpinestar, Dainese, dan Spidi; Perancis diwakili oleh Furygan dan Ixon; Jepang diwakili oleh RS Taichi, Belanda diwakili oleh Rev it; dan Republik Ceko diwakili oleh Psihubik.
Itu tadi fakta tentang racing suit yang dipakai oleh pebalap MotoGP untuk menjamin keselamatan mereka selama balapan berlangsung.