7 Moge Retro-Klasik Terbaik yang Bikin Ketampananmu Ikut Nambah

Bonneville merupakan line up produk retro dari pabrikan sepeda motor asal Inggris, Triumph. Walau tampangnya jadul, bukan berarti sepeda motor ini ga mumpuni loh. Dipersenjatai mesin 900 cc SOHC dual cylinder yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 54 Hp pada 5900 rpm, Bonneville siap kamu ajak touring kemana aja.

Gak perlu khawatir soal tanjakan, sepeda motor ini punya torsi sebesar 80 Nm yang udah kerasa dari kitiran 3230 rpm. Touring ke Lembang jadi enteng dengan motor ini.

Walau tampilan Bonneville sangat retro, bukan berarti dia minim fitur loh. Sepeda motor ini sudah dilengkapi ABS, traction control, immobilizer, dan ride-by-wire. Speedometer-nya juga udah digital. Keren gak tuh?

Dari tampilan, moge retro ini klasik abis. Desain awalnya memang diambil dari Kawasaki W1, sepeda motor klasik buatan Kawasaki yang diproduksi dari tahun 1965 hingga 1974. Sepeda motor ini menggunakan mesin SOHC 8 katup dua silinder berpendingin udara yang berkapasitas 800 cc dan dapat menghasilkan tenaga sebesar 48 Hp pada 6500 rpm.

Kawasaki memang menanamkan kesan klasik yang sangat kental pada sepeda motor ini. Hal ini dapat dilihat dari piranti rem belakang yang masih menggunakan sistem tromol dan penggunaan aksen krom di hampir semua bagian W800 ini. Walaupun kental dengan aura retro, W800 ini sudah injeksi loh. Jadi kamu gak perlu pusing lagi untuk utak-atik karburator kalau motornya mogok.

Interceptor 650 merupakan produk flagship dari Royal Enfield. Mungkin ga banyak yang tahu tentang Royal Enfield. Produsen sepeda motor asal Inggris ini merupakan salah satu pabrik sepeda motor tertua di dunia. Pabrik sepeda motor ini berdiri sejak 1901 loh. Udah lahir duluan sebelum Republik Indonesia ada.

Interceptor 650 sendiri merupakan produk flagship Royal Enfield yang baru lahir tahun 2017 lalu untuk memasuki pertarungan sepeda motor retro ditahun 2018 ini. Dibekali mesin 648 cc SOHC air-oil cooled yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 47.65 Hp pada 7100 rpm dengan torsi sebesar 52 Nm pada 4000 rpm, Sang Interceptor siap kamu ajak touring kemana saja. Nilai jual utama dari sepeda motor ini bukan terletak pada tenaga mesinnya, melainkan pada karakter Royal Enfield sendiri yang smooth dan rider friendly.

Gak lengkap list moge jadul ini tanpa memasukan salah satu sepeda motor legenda dunia, CB series dari Honda. Di awal kemunculannya tahun 1969 dengan CB750, CB series merupakan sepeda motor paling fenomenal di dunia permotoran. Merupakan salah satu sepeda motor yang merevolusi dunia otomotif dan peletak dasar modern motorcycling.

Nah, di tahun 2010, Honda ingin mengulang kembali manisnya kenangan masa lalu dengan menelurkan line up CB1100. CB1100EX sendiri merupakan package sepeda motor dari line up CB1100 yang paling kental 'rasa' retro-klasiknya. Lihat aja desainnya. Lampu bulet, velg jari-jari, dan aksen krom dimana-mana menegaskan aura klasik bat!

Tapi, walau tampilan klasik, jangan remehkan power sepeda motor ini. Mesin 1140 cc SOHC air cooled-nya mampu menhasilkan tenaga sebesar 88 Hp pada 7500 rpm dengan hentakan torsi sebesar 91 Nm per 5500 rpm. Galak om! Sepeda motor ini juga dilengkapi dual channel ABS, dual hidrolic foating disk di depan dengan 4 piston, dan double cradle frame.

Sepeda motor yang satu ini, selain retro juga eksotis abis. Gimana tidak, lihat aja tuh mesin, V-twin bor!

Selain eksotis, V7 juga dilengkapi sederet fitur yang mumpuni. Tampang boleh jadul, soal fitur gak usah ditanya. Mulai dari swing arm yang dibuat dari die cast light alloy, rem depan-belakang yang menggunakan stainless steel floating discs dengan Brembo calliper, velg yang dibuat dari lightweight alloy,  frame double cradle-nya yang tubular dengan ALS steel, sampe knalpotnya yang udah 3-way catalytic converter dengan double lambda probe.

Soal mesin, sepeda motor ini menggunakan konfigurasi yang lain dari yang lain, V-twin 744 cc longitudinally mounted, OHV dengan 2 valves yang pushrods dan rockers terbuat dari light alloy. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 52 Hp pada 6500 rpm dengan torsi sebesar 60 Nm pada 4900 rpm. Cihuy!

Nah, setelah ternganga oleh Moto Guzzi, sekarang marilah kita tinjau sepeda motor yang lebih kecil cc-nya. Cocok nih buat yang gak terlalu suka sama motor yang ber-cc hampir 1000-an, masih dari pabrikan sepeda motor Italia juga, Benelli Imperialle 400.

Soal desain gimana? Retro to-the-max! Lampu bulet, aksen krom dimana-mana, velg jari-jari, knalpot model straight pipe, mesin masih berpendingin udara, frame masih tubular cradle, plus leather side bag itu tuh, beuh...udah paling nampol lah.

Imperialle 400 ini merupakan sepeda motor anyar Benelli untuk bersaing dalam kelas retro motorcycle. Dipamerkan di ajangan EICMA Milan 2017 lalu, Imperialle 400 diprediksi akan lauch pada quartal kedua tahun 2018. Soal mesin, Imperialle 400 mengusung mesin SOHC single cylinder 373.5 cc dengan fuel-injection yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 19 Hp pada 5500 rpm dengan torsi 28 Nm pada 3500 rpm. Sepeda motor ini dilengkapi 5-speed gearbox dan udah lulus Euro 4 loh. Cakep bener dah.

Terakhir pada list kita ini adalah, dari salah satu pabrikan Jepang, Yamaha SR400. SR400 merupakan sepeda motor yang dikembalikan pada sepeda motor sebagaimana seharusnya. Bener-bener retro. Bahkan sepeda motor ini masih pake selahan, a.k.a kick starter dan rem tromol. SR400 retro banget! Lampu bulet dipadu dengan velg jari-jari sangat memperkuat karakter klasik sepeda motor ini. Belum lagi frame double cradle dan air cooled engine mempertegas identitas sebagai motor retro klasik.

Soal performa? Weits jangan dianggap remeh. Sepeda motor ini mempunyai tenaga sebesar 24 Hp pada 6400 rpm dan dengan torsi 28 Nm pada 5500 rpm. Tenaga itu diperoleh dari mesin yang berkapasitas 399 cc SOHC dua katup single cylinder. Sepeda motor ini merupakan sepeda motor retro entry level dari Yamaha.