Bayangkan sebuah bus besar sedang berjuang menanjak dengan tenaga penuh, penumpang penuh, dan beban berat. Di saat yang krusial, seorang pengendara motor tiba-tiba memberhentikan bus di tengah tanjakan agar rombongan motornya bisa mendahului. Sekilas terlihat sepele, tapi kenyataannya tindakan ini sangat berbahaya. Tidak hanya membahayakan sopir bus dan penumpangnya, tetapi juga rombongan motor itu sendiri dan pengguna jalan lain.
Sebab, menghentikan kendaraan besar di tanjakan bukan hanya masalah etika berkendara, melainkan juga soal teknis dan keselamatan. Bus dan truk memiliki sistem pengereman serta transmisi yang berbeda dari motor maupun mobil pribadi. Begitu kendaraan besar terhenti di tanjakan, risiko terjadinya rem blong, mundur tak terkendali, hingga kecelakaan fatal sangat besar.