TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Etika Menyalakan Lampu Sein

Sering dianggap sepele padahal penting

Pexels.com/Artem Beliaikin

Jakarta, IDN Times - Pernah melihat pengendara sepeda motor menyalakan lampu sein kiri tapi tiba-tiba beloknya ke kanan? Situasi tersebut kerap terjadi di jalan raya, lho.

Sebabnya bisa karena pengendara tersebut tidak ngeh lantaran sedang banyak pikiran. Bisa juga karena disorientasi. Yang jelas penggunaan lampu sein yang keliru justru bisa memicu kecelakaan. 

Karena itu ada beberapa etika yang harus kamu perhatikan saat menyalakan lampu sein, berikut tiga di antaranya. Cekidot!

1. Waktu yang tepat menyalakan lampu sein

Unsplash/Jan Starek

Pernah melihat kan pengendara yang tiba-tiba menyalakan lampu sein sambil berbelok atau malah berbelok dulu baru menyalakan lampu sein? Kelakuan ini sangat berbahaya lho. Tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tapi juga pengendara lain.

Idealnya lampu sein harus dinyalakan 30 detik atau 10-30 meter sebelum berpindah lajur ke kanan atau kiri atau berbelok. Tujuannya agar pengendara lain mengetahui bahwa kita akan berpindah jalur atau berbelok sehingga mereka bisa mengantisipasinya.

Baca Juga: Plus Minus Ban Tubeless, Antigembos Tapi Berumur Pendek  

2. Menyalakan lampu sein kanan

Pexels.com/Artem Beliaikin

Sein kanan bisa dinyalakan untuk menyalip kendaraan. Sein kanan juga bisa menjadi kode meminta jalan kepada pengemudi di depan atau kendaraan dari arah berlawanan.

Karena itu kamu bisa menyalakan sein saat akan menyalip. Pastikan jalanan cukup kosong sehingga kamu punya waktu yang dibutuhkan untuk melewati kendaraan di depanmu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya