TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Alasan Kenapa Motor Ayam Jago Kini Tersisih dari Jalanan

Kalah praktis dibandingkan skutik

astra-honda.com

Jakarta, IDN Times - Motor-motor hyperbone atau biasa disebut ayam jago (Ayago) mulai berkeliaran sejak 1988. Saat itu Suzuki jadi pelopor dengan meluncurkan RC Sprinter. Langka Suzuki kemudian diikuti Yamaha dan produsen sepeda motor lainnya.

Sayangnya, eksistensi motor-motor Ayago kini sedang di ujung tanduk. Kecepatan dan kelincahan yang selama ini menjadi andalan motor-motor Ayago kini seolah tak lagi menarik minat konsumen.

Kira-kira apa saja yang membuat pesona motor Ayago kini mulai memudar, ya?

1. Motor kopling dinilai kurang praktis

RevZilla

Postur motor Ayago yang ramping membuatnya mudah untuk membelah lalu lintas yang semakin hari semakin padat. Namun, pengoperasian koplingnya kini dianggap kurang praktis dan ribet.

Sebaliknya, skuter-skuter listrik dianggap lebih fun to drive karena gak perlu gonta-ganti gigi. Tinggal putar tuas gas, motor pun meluncur. Bisa dibilang, kopling adalah penyebab motor-motor Ayago kehilangan pamornya.

Baca Juga: 5 Motor Kopling Nyaman Buat Harian, Banyak Pilihannya Lho! 

2. Tren kebutuhan berkendara yang berubah

Ilustrasi pengendara sepeda motor. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Motor ayam jago menawarkan kecepatan dalam berkendara dengan bobot yang ringan. Dengan segala fitur-fiturnya, harga baru motor Ayago di atas Rp20 juta. Walaupun akselerasinya cukup mumpuni, namun motor ayam jago tidak sepraktis skutik. 

Dan belakangan ini, kebutuhan akan motor lebih untuk kemudahan mobilitas dibanding pamer kecepatan. Dengan demikian, tidak heran jika motor skutik lebih dilirik dibandingkan motor Ayago. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya