TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Buka Bengkel Motor? Perhatikan 5 Hal Ini

Bagi yang tertarik usaha bengkel motor, wajib disimak!

unsplash.com/Kat Sazonova

Jakarta, IDN Times - Kendaraan bermotor bagi masyakat Indonesia tidak dapat terpisahkan. Berbagai aspek kehidupan dapat terjalani dengan baik dengan adanya kendaraan bermotor ini.

Sehingga bukan tanpa alasan ada banyak bengkel motor yang bersebaran di berbagai tempat, baik itu bengkel dari dealer resmi hingga bengkel kecil-kecilan, untuk melayani kebutuhan akan perbaikan kendaraan bermotor ini. Walau begitu, bukan berarti usaha bengkel motor tidak memiliki kelemahan.

Kalau kamu tertarik untuk mulai mendirikan usaha bengkel motor, 5 kelemahan usaha bengkel motor ini patut kamu simak agar usaha yang kamu dirikan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Baca Juga: Daftar Bahasa Bengkel yang Perlu Kamu Ketahui!

1. Keahlian dan pelayanan teknisi perlu diperhatikan

Ilustrasi Montir (unsplash.com/Artem Beliaikin)

Kelemahan usaha bengkel motor yang pertama adalah pada keahlian dan pelayanan para teknisinya yang cukup tricky. Keahlian teknisinya atau montir merupakan aspek utama untuk keberlangsungan usaha bengkel motor.

Menjaga kualitas keahlian para montir agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal perlu menjadi perhatian. Apabila montir dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pelanggan akan merasa puas dan bisa kembali untuk mempercayakan kendaraan bermotornya ke bengkel tersebut.

2. Suku cadang harus lengkap

Kelengkapan di Bengkel (unsplash.com/todd kent)

Kelemahan usaha bengkel motor yang kedua adalah lengkap tidaknya suku cadang yang tersedia. Dengan suku cadang yang lengkap, dapat mempercapat pelayanan di bengkel motor. Sehingga para pelanggan tidak perlu pergi ke bengkel motor lain, karena berbagai kebutuhan pelanggan untuk kendaraan bermotornya dapat terpenuhi. Sehingga pastikan bengkel motor yang akan kamu dirikan memiliki suku cadang yang lengkap.

3. Harga harus kompetitif dibandingkan bengkel-bengkel lain

Bengkel I Putu Agus Eka Guncara Bisma asal Kabupaten Karangasem- Bali (Dok. IDN Times)

Kelemahan usaha bengkel motor yang ketiga adalah penentuan harga yang harus masuk akal bagi para pelanggan. Harga yang ditetapkan di bengkel motor ini memang diperuntukkan untuk upah para montir dan untuk membiayai suku cadang yang harus dipenuhi.

Namun kamu juga perlu memperhatikan apakah harga yang ditetapkan terlalu tinggi dari harga pasaran atau tidak, karena jika mematok harga terlalu tinggi pun pelanggan akan memilih untuk pergi ke bengkel lain yang dirasa memiliki harga yang bersahabat.

4. Persaingan yang ketat

Bengkel Motor (unsplash.com/Palash Jain)

Kelemahan usaha bengkel motor yang keempat adalah persaingannya yang sangat ketat. Usaha bengkel motor bukanlah usaha yang eksklusif hanya bisa didirikan oleh pihak-pihak tertentu. Semua orang bisa mendirikan usaha bengkel motor jika memiliki kemampuan dan perlengkapannya. Maka dari itu kita bisa melihat ada banyak usaha bengke motor di berbagai tempat dengan skala usaha yang beragam pula, mulai dari bengkel resmi dari perusahaan produsen kendaraan bermotor hingga bengkel-bengkel kecil yang berada di sisi-sisi jalan.

Dengan persaingan yang ketat ini, kita perlu memberikan kelebihan-kelebihan yang bisa pelanggan dapatkan selain dari bengkel motor lainnya. Karena apabila pelanggan tidak puas, mereka akan memilih mendatangi bengkel lain yang sesuai dengan keinginannya.

Baca Juga: Sejarah Bengkel Ketok Magic dari Yogyakarta 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya