Garap MotoGP di Mandalika, ITDC Butuh 7.500 Tenaga Kerja 

ITDC meminta suntikan dana Rp500 miliar kepada pemerintah

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP pada 2021 mendatang. Rencananya balapan sepeda motor paling bergengsi di dunia ini akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, mengatakan pihaknya memang akan menjadikan Mandalika sebagai kawasan ekonomi khusus yang fokus pada even otomotif. Untuk itu, kata Abdulbar M Mansoer, pihaknya membutuhkan sekitar 7.500 tenaga kerja.

"Ada 5 ribu personel tenaga kerja non permanen dan 2.500 tenaga kerja supporting," kata Abdulbar M Mansoer dalam rapat dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (24/6).

1. Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika akan difokuskan untuk event automotif

Garap MotoGP di Mandalika, ITDC Butuh 7.500 Tenaga Kerja Direktur Utama ITDC Abdulbar Mansoer. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menurut Abdulbar, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, akan difokuskan untuk event-event otomotif. Ada beberapa even olahraga otomotif berskala internasional yang juga akan diselenggarakan di Mandalika selain MotoGP.

Hal itu yang menyebabkam perseroan memerlukan suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp500 miliar. Sehingga proyek KEK Mandalika termasuk sirkuit MotoGP bisa rampung tepat waktu meskipun ada COVID-19.

"Olahraga yang kita usung adalah MotoGP. Dan yang lainnya olahraga yang berhubungan dengan automotif," ucapnya.

2. ITDC meminta PMN untuk mencegah saldo kas minus

Garap MotoGP di Mandalika, ITDC Butuh 7.500 Tenaga Kerja IDN Times/Arief Rahmat

Hal lain yang menyebabkan perseroan mengajukan permohonan penyertaan modal negara (PMN) kepada pemerintah yaitu untuk mencegah saldo kas akhir perusahaan di tahun 2020 ini yang diprediksi minus Rp115,044 miliar.

“Secara agregat saldo kas akhir kita akan menjadi minus Rp115,044 miliar di akhir 2020. Ini masih performa, ini proyeksi kita jika COVID-19 ini belum reda atau masih seperti sekarang perbaikan sedikit di akhir tahun kamu akan mengalami defisit,” katanya.

3. Proyeksi kas di akhir 2020 minus Rp115,004 miliar

Garap MotoGP di Mandalika, ITDC Butuh 7.500 Tenaga Kerja Ilustrasi rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut dia, proyeksi kas hingga akhir 2020 minus Rp 115,044 miliar ini didasari oleh okupansi kawasan wisata ITDC di Nusa Dua yang anjlok hingga di posisi akhirnya 2 persen. Sementara, pendapatan ITDC 90 persen berasal dari pemasukan di Nusa Dua.

“Begitu COVID-19 datang dari bulan Maret sampai Juni ini okupansi kita rata-rata di bawah 5 persen. Bahkan bulan terakhir ini 2 persen. Jadi bisa dibayangkan, karena pendapatan kita paling besar adalah dari sewa hotel-hotel di Nusa Dua yang tadinya 80 persen okupansi, sekarang 2 persen,” terang Abdulbar.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Dirilis, Hanya Seri Eropa yang Bakal Digelar?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya