Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Menggunakan Oli Mesin buat Melumasi Rantai

illustrasi oli mesin (unsplash.com/Rinald Rolle)
Intinya sih...
  • Oli mesin gak dirancang untuk eksternal
  • Menyebabkan penumpukan debu dan kotoran
  • Mempercepat karat dan korosi

Melumasi rantai motor adalah salah satu bentuk perawatan rutin yang gak boleh dianggap sepele. Banyak orang menganggap bahwa semua jenis oli bisa digunakan untuk rantai, termasuk oli mesin. Padahal, tindakan ini justru bisa menimbulkan dampak negatif pada performa kendaraan dalam jangka panjang. Sayangnya, demi alasan praktis atau karena kurangnya informasi, masih banyak pengendara yang menggunakan oli mesin sebagai pelumas rantai.

Oli mesin dan pelumas rantai memang sama-sama memiliki fungsi melumasi, tapi komposisi dan karakteristik keduanya sangat berbeda. Rantai motor memiliki kebutuhan pelumasan yang unik, yang gak bisa dipenuhi oleh oli mesin. Ketidaktepatan dalam memilih pelumas bukan hanya menurunkan efisiensi rantai, tapi juga mempercepat keausan komponen. Untuk itu, penting memahami risiko menggunakan oli mesin untuk rantai sebelum terlambat.

1. Oli mesin gak dirancang untuk eksternal

illustrasi oli mesin (unsplash.com/setengah limasore)

Oli mesin dirancang khusus untuk bagian dalam mesin yang tertutup dan berada dalam tekanan serta suhu tinggi. Ketika digunakan untuk melumasi rantai yang terbuka, fungsinya jadi gak maksimal karena paparan langsung dengan debu, air, dan panas matahari. Akibatnya, pelumasan gak bertahan lama dan justru bisa menumpuk kotoran lebih cepat. Rantai jadi kering lebih cepat dan berisiko macet saat digunakan.

Selain itu, oli mesin memiliki viskositas yang cenderung lebih tinggi dan daya rekat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan chain lube. Ketika diaplikasikan ke rantai, oli bisa dengan mudah terciprat dan menodai bagian lain seperti pelek atau bodi motor. Hal ini membuat tampilan motor jadi kotor dan bisa menimbulkan kerak lengket yang susah dibersihkan. Kotoran yang menempel juga bisa menjadi tempat berkembangnya karat.

2. Menyebabkan penumpukan debu dan kotoran

illustrasi servis rantai (freepik.com/pressfoto)

Salah satu bahaya utama dari penggunaan oli mesin di rantai adalah kemampuannya menarik debu dan kotoran dengan sangat mudah. Ketika rantai motor terkena oli mesin, permukaannya menjadi sangat lengket dan jadi magnet bagi partikel-partikel halus di jalanan. Dalam waktu singkat, lapisan ini bisa berubah menjadi lumpur kental yang merusak fungsi rantai. Keausan pun jadi gak terhindarkan.

Penumpukan kotoran ini bukan hanya mempercepat ausnya rantai, tetapi juga bisa mengganggu kinerja gear atau sprocket. Gerakan rantai jadi gak mulus, timbul suara berdecit, dan dalam kondisi ekstrem bisa menyebabkan rantai lepas. Selain itu, gesekan antar kotoran dan logam meningkatkan risiko kerusakan mekanis yang lebih serius. Efek jangka panjangnya adalah biaya perbaikan yang gak sedikit.

3. Mempercepat karat dan korosi

ilustrasi servis motor (unsplash.com/Phong Nguyen)

Rantai motor sangat rentan terhadap karat jika gak dilumasi dengan benar. Oli mesin, meskipun terlihat licin, ternyata gak memiliki perlindungan anti-karat sebaik chain lube. Ketika terkena air hujan atau genangan, oli mesin justru mempercepat proses oksidasi karena kandungan deterjen dan aditifnya. Dalam waktu singkat, rantai bisa menunjukkan gejala karatan yang membuat performanya terganggu.

Karat yang terbentuk di rantai bukan hanya memperjelek tampilan, tapi juga membuat struktur logam melemah. Jika dibiarkan, karat bisa menyebar ke bagian lain seperti gear belakang atau bahkan swing arm. Perawatan jadi lebih mahal dan intensif. Maka dari itu, menggunakan pelumas yang memang diformulasikan khusus untuk rantai adalah langkah yang jauh lebih bijak.

4. Umur rantai jadi lebih pendek

ilustrasi servis motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penggunaan pelumas yang gak tepat secara langsung memengaruhi umur pakai rantai. Oli mesin yang tidak mampu melumasi secara optimal membuat komponen logam di rantai dan gear terus mengalami gesekan berlebih. Dalam jangka waktu tertentu, bagian-bagian ini akan mengalami keausan yang cepat, dan rantai pun harus diganti lebih sering.

Hal ini tentu merugikan secara ekonomis, terutama bagi pengguna motor harian. Alih-alih menghemat dengan menggunakan oli mesin, biaya penggantian rantai justru datang lebih cepat. Belum lagi risiko kecelakaan jika rantai putus atau lepas di tengah jalan. Untuk menghindari itu semua, lebih baik memilih chain lube berkualitas yang memang dirancang untuk kebutuhan rantai.

5. Menurunkan performa kendaraan

illustrasi mengendarai motor (pexels.com/cottonbro studio)

Rantai yang gak dirawat dengan benar bisa membuat perpindahan tenaga dari mesin ke roda menjadi gak efisien. Akibatnya, tenaga motor terasa berkurang dan akselerasi pun jadi lambat. Hal ini bisa dirasakan terutama saat menanjak atau membawa beban berat. Meskipun mesin dalam kondisi prima, tenaga seperti tertahan di bagian transmisi rantai.

Selain itu, rantai yang aus atau kotor karena pelumas yang salah bisa menimbulkan getaran berlebih pada kendaraan. Suara bising juga akan makin terdengar, menandakan ada ketidakseimbangan dalam sistem penggerak. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan kenyamanan berkendara dan bahkan merusak komponen lain yang terhubung dengan rantai.

Menjaga rantai motor tetap dalam kondisi optimal gak bisa dilakukan dengan sembarangan. Menggunakan pelumas yang sesuai adalah langkah awal yang menentukan performa jangka panjang kendaraan. Oli mesin bukanlah solusi tepat untuk rantai karena bisa menyebabkan berbagai masalah teknis. Lebih baik investasi pada chain lube daripada harus menanggung biaya kerusakan yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us