Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Mengapa Rem Depan Motor Lebih Pakem dari Rem Belakang

ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Jakub Sisulak)
Intinya sih...
  • Rem depan lebih kuat karena distribusi bobot saat pengereman membuat tekanan pada roda depan meningkat, mencegah kendaraan kehilangan keseimbangan.
  • Peningkatan daya cengkram di roda depan saat pengereman memungkinkan motor berhenti lebih cepat dalam jarak yang lebih pendek, menjaga efisiensi pengereman.
  • Sistem rem belakang sengaja dibuat lebih lembut untuk meminimalisir risiko tergelincir dan menjaga keseimbangan serta kendali kendaraan secara keseluruhan.

Pada sistem pengereman sepeda motor ternyata rem depan sering terasa lebih kuat atau pakem jika dibandingkan dengan rem belakang. Hal ini bukan tanpa alasan, namun merupakan hasil dari perhitungan teknis dan juga pertimbangan terkait keselamatan dalam berkendara sehari-hari.

Pengendara motor sering dianjurkan untuk menggunakan kombinasi antara rem depan dan belakang ketika berhenti, namun rem depan memang tetap menjadi komponen utama untuk memperlambat laju kendaraan dengan cara yang lebih stabil dan cepat. Berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa rem depan sengaja dibuat lebih pakem jika dibandingkan dengan rem belakang motor.

1. Distribusi bobot saat pengereman

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Alexey Malakhov)

Pada saat motor melakukan pengereman secara mendadak, maka ada gaya inersia yang akan membuat bobot kendaraan berpindah ke arah depan. Akibat dari hal ini akan membuat tekanan pada roda depan jadi meningkat secara signifikan, sementara udah belakang justru menjadi terasa lebih ringan.

Pada saat roda depan menanggung beban lebih besar pada saat pengereman dilakukan, maka rem depan perlu bekerja dengan lebih kuat untuk mengimbangi gaya tersebut. Jika tidak, maka nantinya kendaraan akan rentan kehilangan keseimbangan dan pada akhirnya menambah risiko tergelincir atau terjatuh.

2. Efisiensi pengereman lebih optimal

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Yogendra Singh)

Dengan menambah daya pengereman pada rem depan, maka motor pun bisa berhenti lebih cepat dalam jarak yang lebih pendek. Hal ini merupakan bagian penting ketika dihadapkan pada situasi darurat, terutama pada saat pengendara harus menghentikan motor secara mendadak.

Efisiensi ini berasal dari fraksi atau daya cengkram di bagian roda depan yang meningkat ketika bebannya berpindah ke depan. Oleh sebab itu, desain sistem rem memang sengaja dibuat lebih pakem agar mampu memaksimalkan daya anti pada bagian roda depan.

3. Meminimalisi risiko tergelincir pada roda belakang

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Jingming Pan)

Jika rem belakang dibuat sama pakemnya seperti rem depan, maka ada kemungkinan roda belakang terkunci ketika dilakukan pengereman secara mendadak. Pada saat roda belakang terkunci, maka motor pun akan tergelincir atau bahkan oleh ke samping.

Sistem rem belakang memang sengaja dibuat lebih lembut agar sistem pengeremannya tidak menyebabkan selip. Kombinasi ini dirancang secara khusus agar pengendara tetap stabil dan terkendali selama proses deklarasi berlangsung, sehingga tidak sampai menimbulkan masalah serius.

4. Keseimbangan dan kendali kendaraan lebih terjaga

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Harley-Davidson)

Pengereman yang dominan di bagian depan dapat membantu pengendara untuk menjaga kendali terhadap arah motor, terutama pada kecepatan tinggi atau di medan yang tidak rata. Dengan demikian, maka motor akan tetap berada di jalur yang aman, tanpa mengalami perubahan arah secara tiba-tiba.

Pengendara bisa lebih fokus untuk menyesuaikan posisi tubuh dan menghindari halangan selama berada di jalan. Kontrol yang lebih baik ini akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara secara keseluruhan.

Rem depan motor dirancang lebih pakem bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan prinsip fisika dan juga keselamatan yang ada. Meski demikian, pengendara tetap disarankan untuk menggunakan kombinasi rem depan dan belakang agar pengereman tetap seimbang. Pahami fungsi dan karakteristik masing-masing rem agar berkendara lebih aman!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us