Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi starter motor (suzuki.co.id)
ilustrasi starter motor (suzuki.co.id)

Banyak pengendara yang secara refleks terus menekan tombol starter elektrik ketika motor sulit dinyalakan. Biasanya hal ini terjadi saat pagi hari, setelah motor lama tidak dipakai, atau ketika aki mulai lemah. Sekilas memang terlihat sepele, tetapi kebiasaan menekan starter berulang-ulang tanpa jeda bisa menimbulkan masalah serius pada sistem kelistrikan motor.

Electric starter dirancang untuk membantu pengendara menyalakan mesin dengan cepat dan praktis. Namun, komponen di dalamnya seperti dinamo starter, relay, dan aki bekerja dengan daya listrik yang besar dalam waktu singkat. Jika dipaksa bekerja terus-menerus tanpa jeda, panas berlebih dapat muncul dan menyebabkan kerusakan permanen pada sistem starter maupun aki motor itu sendiri.

1. Dinamo starter bisa panas dan cepat rusak

ilustrasi mesin motor mati (freepik.com/bublikhaus)

Ketika tombol starter ditekan, arus listrik dari aki langsung mengalir ke dinamo starter untuk memutar mesin. Jika mesin tidak juga hidup dan tombol terus ditekan selama beberapa detik, dinamo bekerja terlalu keras. Arus listrik yang besar ini menghasilkan panas tinggi di dalam lilitan kawat dinamo.

Jika kebiasaan ini terus dilakukan, lapisan isolator pada lilitan bisa meleleh dan menyebabkan korsleting di dalam dinamo starter. Dalam kondisi parah, dinamo bisa mati total dan harus diganti. Padahal, harga dinamo starter tidak murah dan penggantiannya membutuhkan pembongkaran sebagian bodi motor. Karena itu, sebaiknya tekan tombol starter tidak lebih dari 3–5 detik setiap kali mencoba, lalu beri jeda beberapa detik sebelum mencoba lagi.

2. Aki cepat tekor karena beban berlebih

ilustrasi aki motor (pexels.com/lucas)

Menekan tombol starter berulang-ulang membuat aki bekerja ekstra keras. Setiap kali tombol ditekan, aki mengalirkan arus listrik besar ke dinamo starter. Jika mesin tidak hidup, energi listrik itu terbuang percuma tanpa hasil. Dalam waktu singkat, daya aki bisa berkurang drastis dan menyebabkan motor semakin sulit dinyalakan.

Selain itu, aki yang sering kehabisan daya karena penggunaan berlebihan akan kehilangan kemampuan menyimpan arus (capacity loss). Akibatnya, meskipun sudah diisi ulang, performanya tidak lagi maksimal. Untuk mencegah hal ini, beri waktu jeda antara percobaan menyalakan mesin, atau gunakan kick starter jika tersedia, agar beban aki berkurang.

3. Bisa menimbulkan kerusakan pada sistem kelistrikan

ilustrasi aki motor bermasalah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain dinamo dan aki, menekan starter terlalu lama juga bisa memengaruhi komponen kelistrikan lain seperti relay starter, sekring, dan kabel utama. Panas berlebih akibat arus listrik yang besar dapat membuat konektor meleleh atau terminal longgar. Jika dibiarkan, ini bisa menimbulkan korsleting yang berisiko merusak komponen elektronik lain, terutama pada motor injeksi.

Beberapa pengendara juga tidak sadar bahwa menekan starter sambil membuka gas justru memperparah masalah. Langkah ini bisa mengacaukan suplai bahan bakar dan udara di ruang bakar, membuat mesin semakin sulit hidup. Lebih baik periksa penyebab utamanya, apakah aki lemah, busi kotor, atau injektor tersumbat, daripada terus memaksa starter bekerja.

So, menekan electric starter memang terasa praktis, tapi penggunaannya tetap perlu bijak. Jika mesin susah hidup, hentikan kebiasaan menekan tombol terus-menerus karena efeknya bisa merembet ke banyak komponen. Dengan perawatan rutin dan cara penggunaan yang tepat, sistem starter dan aki bisa bertahan lama serta menjaga motor tetap mudah dihidupkan setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team