Benarkah Bensin Ron Tinggi Benar-Benar Bikin Mesin Lebih Awet?

- RON adalah ukuran ketahanan bahan bakar terhadap detonasi dini di ruang bakar, penting untuk motor dengan rasio kompresi tinggi.
- RON tinggi dapat mencegah knocking dan menjaga keawetan mesin, tetapi tidak otomatis membuat mesin berkompresi rendah lebih awet.
- Cara paling aman adalah mengikuti rekomendasi pabrikan terkait RON yang sesuai dengan karakter mesin, serta melakukan perawatan rutin secara menyeluruh.
Mengisi bahan bakar dengan RON tinggi sering dianggap sebagai cara sederhana untuk menjaga kesehatan mesin motor. Banyak pengendara percaya bahwa semakin tinggi angka RON, semakin panjang pula umur mesin mereka. Namun, apakah benar hubungan antara RON dan keawetan mesin sesederhana itu?
Pada kenyataannya, penggunaan bensin RON tinggi tidak bisa disamakan untuk semua jenis motor. Ada faktor kompresi mesin, teknologi pembakaran, dan karakter penggunaan harian yang menentukan apakah motor benar-benar membutuhkan RON tinggi atau tidak. Untuk memahami pengaruhnya, mari kita telusuri lebih dalam cara kerja RON dan dampaknya pada mesin.
1. Apa itu RON dan bagaimana cara kerjanya?

RON atau Research Octane Number adalah ukuran ketahanan bahan bakar terhadap “knocking” atau detonasi dini di ruang bakar. Semakin tinggi RON, semakin kuat bahan bakar menahan ledakan tidak terkontrol tersebut. Motor dengan rasio kompresi tinggi, seperti mesin modern berteknologi injeksi atau motor performa, memang membutuhkan RON tinggi agar pembakaran berjalan optimal.
Sebaliknya, motor dengan kompresi rendah tidak akan mendapatkan peningkatan signifikan jika diisi dengan bensin RON tinggi. Pembakaran tetap berlangsung normal, sehingga manfaatnya tidak terlalu terasa. Inilah sebabnya motor lama atau motor kelas entry-level masih nyaman memakai RON 90–92 tanpa masalah berarti.
2. Apakah RON tinggi bisa bikin mesin lebih awet?

RON tinggi memang dapat membantu mencegah knocking. Knocking yang terjadi berulang kali bisa merusak piston, ring piston, hingga kepala silinder. Maka dari itu, untuk motor dengan kompresi tinggi, penggunaan RON tinggi bisa berperan besar dalam menjaga keawetan mesin. Pembakaran yang lebih stabil juga membuat suhu mesin lebih terkontrol dan komponen internal tidak bekerja terlalu keras.
Namun, untuk motor berkompresi rendah, penggunaan RON tinggi tidak otomatis membuat mesin lebih awet. Mesin-mesin tersebut sudah didesain untuk bekerja optimal dengan RON lebih rendah atau sedang. Artinya, peningkatan durabilitas tidak terlalu signifikan. Dalam beberapa kasus, justru bisa dianggap pemborosan karena manfaatnya tidak sebanding dengan biaya tambahan.
3. Mana yang cocok agar mesin tetap awet?

Cara paling aman adalah mengikuti rekomendasi pabrikan. Setiap produsen motor sudah menetapkan kebutuhan minimal RON berdasarkan hasil riset dan karakter mesin. Jika pabrikan menyarankan minimal RON 92, gunakan setidaknya RON 92. Jika disarankan RON 95 atau lebih, maka wajib diikuti agar mesin tetap sehat dan terhindar dari knocking.
Jika ingin hemat namun tetap aman, gunakan RON sesuai kebutuhan mesin, bukan berdasarkan mitos. Selain itu, lakukan perawatan rutin seperti mengganti oli tepat waktu, membersihkan filter udara, dan memakai busi sesuai spesifikasi. Pada akhirnya, keawetan mesin tidak hanya bergantung pada RON, tetapi juga pada perawatan keseluruhan.
Kesimpulannya, bensin RON tinggi memang bermanfaat, tetapi bukan solusi universal untuk semua motor. Kuncinya adalah memahami kebutuhan mesin dan merawatnya dengan benar. Dengan bahan bakar yang sesuai serta perawatan teratur, mesin pun akan tetap awet dan performa terjaga.

















