Jakarta, IDN Times - Mengendarai sepeda motor pada musim hujan memang harus ekstra berhati-hati, agar tetap selamat sampai tujuan. Selain kondisi keausan ban, tekanan angin ban juga perlu diperhatikan saat kondisi jalanan basah.
Karena ada yang beranggapan pada musim hujan tekanan angin ban sepeda motor itu harus dikurangi, agar ban motor tidak mudah tergelincir karena jalanan yang licin. Benar gak sih?
Jimmy Handoyo, Technical Service Dept Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), yang merupakan produsen ban FDR, mengatakan sah-sah saja jika ingin mengurangi tekanan angin ban sepeda motor pada saat musim hujan.
"Sebenarnya sesuai standar (tekanan angin ban) sudah cukup aman dipakai, yang penting tidak di luar dari range yang direkomendasikan. Benar, tekanan angin dikurangi untuk mendapatkan traksi lebih baik di jalan basah," kata Jimmy kepada IDN Times, Rabu, 19 Oktober 2022.
Jimmy menjelaskan, pengurangan tekanan angin ban pada musim hujan ini berlaku untuk pengendara yang biasanya memakai tekanan angin ban tinggi saat tidak hujan. Dan, pengurangan angin juga gak boleh terlalu banyak.
"Tetap harus mengikuti tekanan angin yang direkomendasikan. Tekanan angin standar ban FDR untuk harian itu 29 psi di depan dan 33 psi di belakang, masih diperbolehkan untuk dikurangi atau ditambah 2 psi. Jadi masih bisa dikurangi, asalkan masih pada range-nya, tidak dikurangi secara ekstrem," kata dia.
Kalau kamu sudah memakai ban motor dengan kondisi prima sekaligus tekanan anginnya pas, yang selanjutnya kamu lakukan saat berkendara pada musim hujan ialah memperhatikan gaya berkendara.
Kurangi keinginan memacu motor dengan kencang untuk menghindari terjadinya kecelakaan, karena saat hujan selain permukaan jalan yang licin, pandangan atau visibilitas juga terbatas.