Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Maksimal Tambalan Ban Motor yang Masih Aman?

ilustrasi mengecek kondisi ban motor (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mengecek kondisi ban motor (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Patokan jumlah tambalan yang masih amanBan motor relatif aman dengan satu atau dua tambalan di area tepat. Tiga tambalan masih bisa dipakai untuk pemakaian ringan, tetapi empat atau lebih sebaiknya diganti.
  • Lokasi bocor yang menentukan aman atau tidakTambalan di area tengah tapak ban lebih layak daripada di dinding ban. Kebocoran dekat bibir velg juga berisiko dan sebaiknya diganti.
  • Jenis tambalan dan kebiasaan pakai yang bikin bedaTambalan model patch dari dalam pada ban tubeless lebih kuat. Risiko meningkat saat motor sering dipakai dengan kecepatan tinggi, membawa beban berat, atau tekanan angin kurang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ban motor yang kena paku itu hal yang umum, apalagi untuk pemakaian harian. Banyak orang langsung tambal dan lanjut jalan, tapi pertanyaan pentingnya: sampai kapan tambalan itu masih aman?

Jawabannya tidak sesederhana “berapa kali”, karena keamanan tambalan dipengaruhi lokasi bocor, jenis tambalan, kondisi ban, dan cara pakai. Namun, ada batas wajar yang bisa kamu jadikan patokan agar tidak mempertaruhkan keselamatan.

1. Patokan jumlah tambalan yang masih aman

ilustrasi ban motor (vecteezy.com/sophonnawit)
ilustrasi ban motor (vecteezy.com/sophonnawit)

Secara praktik bengkel dan kebiasaan berkendara yang aman, ban motor masih relatif aman jika hanya punya satu sampai dua tambalan dan posisinya berada di area yang tepat. Jika sudah tiga tambalan atau lebih, risiko mulai naik karena struktur ban makin banyak titik lemah, terutama jika tambalannya berdekatan.

Sebagai patokan sederhana, satu sampai dua tambalan umumnya masih wajar untuk harian bila pengerjaannya rapi dan tidak ada kebocoran ulang. Tiga tambalan masih bisa dipakai untuk pemakaian ringan, tetapi harus lebih sering diperiksa tekanan anginnya dan dipantau apakah ada rembes halus. Jika jumlah tambalan mencapai empat atau lebih, terutama pada ban yang sudah mulai menipis, jauh lebih aman mempertimbangkan penggantian ban, apalagi bila motor sering dipakai jarak jauh.

Hal yang sering dilupakan adalah jarak antar tambalan. Tambalan yang saling dekat akan membuat satu area ban menanggung banyak “perbaikan”, sehingga karet di sekitarnya lebih mudah melemah ketika ban memanas dan bekerja menahan beban.

2. Lokasi bocor yang menentukan aman atau tidak

Potret ban motor yang kempes(pexels.com/Erick McLean)
Potret ban motor yang kempes(pexels.com/Erick McLean)

Jumlah tambalan bisa sedikit tetapi tetap berbahaya kalau lokasinya salah. Prinsip umumnya, area tengah tapak ban atau bagian yang paling sering menyentuh jalan saat motor melaju lurus adalah zona yang paling layak untuk ditambal.

Sebaliknya, dinding ban atau sidewall sebaiknya dihindari karena bagian ini selalu menekuk ketika motor berjalan. Tekukan yang terus-menerus dapat membuat tambalan cepat lepas atau memicu benjolan. Area bahu ban yang dekat pinggir tapak juga lebih berisiko karena ikut menahan gaya saat menikung. Selain itu, kebocoran yang terlalu dekat dengan bibir velg sering sulit dibuat benar-benar rapat dan dapat menyebabkan kebocoran halus berulang.

Jika kebocoran terjadi di area berisiko seperti dinding ban atau bahu ban, meskipun baru sekali ditambal, pilihan yang lebih aman biasanya adalah mengganti ban dibanding memaksakan penggunaan.

3. Jenis tambalan dan kebiasaan pakai yang bikin beda

ilustrasi ban motor (pexels.com/lucas)
ilustrasi ban motor (pexels.com/lucas)

Tidak semua tambalan memiliki tingkat keamanan yang sama. Pada ban tubeless, tambalan model patch dari dalam umumnya lebih kuat dan lebih rapat untuk pemakaian jangka panjang dibanding tambalan dari luar. Selain metode tambal, kebiasaan pakai juga menentukan apakah ban bertambal masih layak dipertahankan.

Risiko biasanya meningkat ketika motor sering dipakai dengan kecepatan tinggi, sering membawa beban berat, atau tekanan anginnya sering kurang. Kondisi ban yang sudah menua, getas, atau alurnya menipis juga membuat tambalan tidak punya “pondasi” yang kuat. Untuk penggunaan touring dan perjalanan jauh, standar aman sebaiknya lebih ketat karena kegagalan ban di perjalanan punya konsekuensi lebih besar.

Jika kamu ragu, patokan paling aman adalah ini: ketika tambalan makin banyak, tekanan angin makin sering turun, atau handling mulai terasa tidak stabil, mengganti ban adalah keputusan yang paling bijak. Keselamatan di jalan selalu lebih penting daripada menghemat satu kali penggantian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Berapa Biaya Perbaikan Pintu Mobil Rusak? Segini Estimasinya

15 Des 2025, 15:29 WIBAutomotive