Terimbas Virus Corona, Penjualan Aksesoris Motor Lesu

Permintaan turun sekitar 30 persen

IDN Times, Jakarta - Wabah virus corona tak hanya memukul pabrikan otomotif besar, tapi juga berimbas langsung ke para pedagang aksesoris mobil maupun motor di pinggir jalan.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan sejumlah daerah membuat banyak orang memilih tinggal di rumah. Akibatnya bisnis aksesoris motor dan mobil pun sepi.

1. Permintaan turun sekitar 30 persen

Terimbas Virus Corona, Penjualan Aksesoris Motor LesuGoogle Maps

Seorang pedagang aksesoris sepeda motor di Ciputat, Tangerang, Kelly Nugroho, mengatakan permintaan terhadap aksesoris motor turun sekitar 30 persen sejak wabah virus corona merebak di tanah air.

"Penjualan tetap ada, tapi ya sekitar 30 persenan karena kan yang biasa datang jadi gak berani datang," kata Kelly seperti dikutip dari Antara, Senin (13/4).

Kelly menjual berbagai macam aksesori motor sepeda motor. Selain membuka gerai, Kelly juga menjual secara online. 

2. Ada yang membatalkan pembelian

Terimbas Virus Corona, Penjualan Aksesoris Motor LesuGoogle Maps

Kelly mengatakan, selain sepi pengunjung, kasus lain yang dihadapinya adalah pembeli yang mendadak membatalkan pesanan.

Ia mencontohkan ada pelanggannya yang memesan aksesoris namun mendadak membatalkan pesanannya karena masalah keuangan.

"Ada orang yang sudah pesan jauh-jauh hari, ketika saya follow up balik mereka bilang ga jadi, karena uang makan, transport, dipotong dari perusahaan. Jadi barang saya banyak yang mandek di toko," kata Kelly.

3. Sebagian besar aksesoris didatangkan dari luar negeri

Terimbas Virus Corona, Penjualan Aksesoris Motor LesuGoogle Maps

Beberapa aksessoris yang dijual Kelly antara lain rantai, knalpot, pelek dan handgrip. Kebanyakan aksesoris tersebut, sekitar 70 persen, ia impor dari mancanegara.

"Ada yang dari Jerman, US, Italia, dan paling dekat itu dari Malaysia," kata dia.

Kelly mengatakan harga barang impor kini semakin melejit. Ia mencontohkan knalpot Akrapovic yang harganya kini naik 20 persen.

"Biasa kami beli misal Rp1 juta dan sekarang naik 20 persen jadi Rp1,2 juta," katanya.

Naiknya harga aksesoris tersebut membuat banyak calon pembeli membatalkan pesanan, setidaknya sampai wabah virus corona mereda.

Baca Juga: Jeritan Showroom Mobil Bekas di Masa Corona: Penjualannya Nol!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya