Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gejala Rantai Motor Terlalu Kendur, Bisa Bikin Drop Performa 

Ilustrasi rantai sepeda motor (simplegreen.com)

Seperti komponen sepeda motor lainnya, rantai pun harus dirawat. Salah satu cara merawat rantai adalah dengan memastikan rantai tidak terlalu kendur atau terlalu tegang. Sebab rantai yang terlalu kendur atau tegang akan sangat berdampak pada performa motor.  

Karena itu kamu, terutama biker pengguna motor bertransmisi manual, perlu mengetahui ciri-ciri rantai motor yang terlalu kendur atau terlalu tegang, sehingga kamu bisa mengatur ketegangan rantai dengan tepat.

Nah, berikut ciri-ciri umum rantai yang kelewat kendur dan terlalu tegang.

1. Ciri-ciri rantai terlalu kendur

Rantai motor (deltalube.com)

Cara pertama mengecek apakah rantai motormu terlalu kendur adalah dengan melihatnya secara langsung. Langkah pertama adalah memposisikan motor dengan standar tengah. Setelah itu periksa ketegangannya dengan menekan sisi bawah rantai ke arah atas.

Ketegangan rantai yang normal berada di rentang 30-40 mm. Di atas itu berarti rantai motormu terlalu kendur sehingga perlu dilakukan penyetelan ulang.

2. Muncul suara berdecit saat motor dijalankan

Ilustrasi rantai sepeda motor (bikesrepublic.com)

Gejala lain ciri rantai motor terlalu kendur adalah munculnya suara berderit setiap kali motor dijalankan. Suara berderit muncul karena rantai terlalu kendur sehingga tidak klpo dengan gigi-gigi sproket. Gesekan antara rantai dengan gigi-gigi sproket inilah yang mengeluarkan suara berdecit.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka rantai dan gigi-gigi sproket akan mengalami keausan lebih cepat. Karena itu segera lakukan penyetelan rantai sampai ketegangannya pas. 

3. Performa motor berkurang

Mesin motor 2 silinder (husqvarna-motorcycles.com)

Ciri khas lain rantai terlalu kendur adalah berkurangnya performa motor. Ini bisa terjadi karena rantai yang kendur cenderung akan selip setiap kali tuas gas ditarik lantaran rantai tidak klop dengan gigi-gigi sproket. Akibatnya penyaluran tenaga dari mesin ke roda belakang pun jadi tidak maksimal. Efeknya tarikan atau akselerasi motor jadi jauh berkurang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us