Gejala Shockbreaker Motor Bocor dan Cara Menanganinya

- Gejala shockbreaker bocor
- Penurunan kenyamanan berkendara
- Oli menempel di bagian bawah tabung atau sekitar sambungan shockbreaker
- Kebisingan saat berkendara di jalanan yang bergelombang
- Penyebab shockbreaker bocor
- Penggunaan yang berlebihan atau terlalu lama tanpa perawatan
- Kualitas shockbreaker yang buruk atau tidak sesuai dengan spesifikasi motor
- Berkendara di jalanan kasar dan tidak rata
Shockbreaker atau peredam kejut merupakan komponen penting dalam sistem suspensi motor yang berfungsi untuk meredam getaran dan memberikan kenyamanan saat berkendara. Namun, seperti komponen lainnya, shockbreaker juga dapat mengalami kerusakan seiring waktu, salah satunya adalah kebocoran.
Jika shockbreaker bocor, kinerja motor bisa terganggu dan berpotensi membahayakan keselamatan pengendara. Artikel ini akan mengulas gejala-gejala yang muncul saat shockbreaker motor bocor, penyebabnya, serta cara mengatasinya.
1. Gejala shockbreaker bocor

Gejala yang paling mudah dikenali ketika shockbreaker bocor adalah penurunan kenyamanan berkendara. Pengendara akan merasakan motor menjadi lebih goyah atau tidak stabil, terutama saat melaju di jalan bergelombang atau medan kasar. Kurangnya peredaman getaran akan menyebabkan motor terasa lebih keras saat melewati lubang atau jalan yang tidak rata.
Selain itu, pada shockbreaker yang bocor, pengendara bisa melihat oli yang menempel di bagian bawah tabung atau sekitar sambungan shockbreaker, yang menjadi tanda kebocoran oli. Kebisingan juga dapat muncul, seperti suara berdecit atau berderak, terutama saat berkendara di jalanan yang bergelombang. Suara ini timbul karena adanya gesekan yang tidak normal akibat kebocoran pada shockbreaker.
2. Penyebab shockbreaker bocor

Beberapa faktor dapat menyebabkan shockbreaker motor bocor. Salah satunya adalah penggunaan yang berlebihan atau terlalu lama tanpa perawatan. Shockbreaker memiliki usia pakai tertentu, dan penggunaan motor dalam jangka panjang tanpa pemeriksaan berkala bisa mengurangi daya redamnya hingga menyebabkan kebocoran.
Selain itu, kualitas shockbreaker yang buruk atau tidak sesuai dengan spesifikasi motor juga bisa meningkatkan risiko kebocoran. Penggunaan shockbreaker yang murah atau tidak sesuai dengan kebutuhan motor sering kali berujung pada kerusakan lebih cepat. Berkendara di jalanan kasar dan tidak rata juga mempercepat keausan shockbreaker.
Setiap kali motor melintasi medan yang buruk, shockbreaker akan bekerja lebih keras, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kebocoran. Selain itu, pemasangan shockbreaker yang tidak tepat juga dapat memberi tekanan berlebih pada komponen ini, yang membuatnya lebih rentan rusak.
3. Cara mengatasi shockbreaker bocor

Jika kamu mendapati gejala-gejala shockbreaker bocor pada motor, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kondisi shockbreaker secara berkala. Jika menemukan adanya kebocoran oli atau gejala lain yang mencurigakan, segera bawa motor ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut.
Jika shockbreaker sudah tidak dapat diperbaiki, solusinya adalah mengganti komponen tersebut dengan yang baru. Pilih shockbreaker yang berkualitas untuk memastikan kinerja yang optimal dan daya tahan yang lebih lama. Selain itu, perawatan berkala juga sangat penting untuk memastikan shockbreaker tetap dalam kondisi baik.
Pemeriksaan pada sistem suspensi, penggantian oli secara rutin, serta perawatan lainnya akan membantu menjaga performa shockbreaker dan menghindari kebocoran. Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan shockbreaker berkualitas, Anda dapat memastikan kenyamanan dan keamanan saat berkendara.