Jangan Pakai Busi yang Pernah Jatuh, Ini Risikonya!

Busi berfungsi memercikkan lidah api ke ruang pembakaran. Semakin sempurna percikan apinya, semakin sempurna pula pembakaran yang terjadi dan tenaga yang dihasilkan mesin pun lebih optimal.
Hanya saja ukuran busi yang kecil membuatnya rentan terjatuh. Dan gawatnya, busi yang pernah jatuh sebaiknya jangan digunakan lagi. Sebab ada risiko yang mengintai. Nah, berikut penjelasan kenapa busi yang pernah jatuh sebaiknya tidak digunakan.
1. Rentan terjadi keretakan

Busi yang terjatuh, apalagi dari tempat yang tinggi, rentan mengalami keretakan pada bagian keramiknya. Sebab material keramik pada busi didesain untuk menahan panas tapi tidak tahan terhadap benturan keras. Karena itu sedikit benturan berpotensi membuat pecah bagian keramik ini.
Keramik busi juga berpotensi bisa retak karena proses pemasangan yang salah, seperti busi dipasang terlalu kuat atau ketika busi dipasang atau dilepas dengan menggunakan alat yang bukan khusus untuk busi.
2. Busi yang retak memengaruhi performa motor

Busi yang bagian keramiknya busi yang retak apalagi pecah bisa memicu beragam masalah. Sebab retakan pada keramik busi berpotensi mengakibatkan kebocoran listrik, membuat proses pembakaran jadi tidak berlangsung optimal. Akibatnya, tenaga yang dihasilkan oleh mesin pun menjadi kurang maksimal.
Selain itu proses pembakaran yang tidak sempurna juga bisa menyebabkan residu di ruang mesin. Residu yang kemudian menumpuk di ruang bakar bisa mengganggu proses pembakaran, membuat tarikan motor jadi lemot dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
3. Cara mencegah kerusakan keramik busi

Karena itu sangat penting merawat busi agar tidak terjadi keretakan pada bagian keramiknya. Ada beberapa tips agar busi awet, seperti menggunakan kunci busi saat memasang atau melepaskan busi dari mesin. Selain itu hindari meletakkan busi di tempat yang tinggi agar busi terhindari dari risiko jatuh. Kalau busi sudah jatuh dan ada keretakan pada bagian keramiknya, sebaiknya segera ganti dengan busi baru.