Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis-Jenis Zat Aditif Bahan Bakar, Ini Kegunaannya

Ilustrasi tangki motor (deltalube.com)
Intinya sih...
  • Bahan bakar berkualitas penting untuk performa mesin
  • Zat aditif meningkatkan kualitas pembakaran dan melindungi komponen bahan bakar
  • Jenis-jenis zat aditif bahan bakar: octane booster, cetane improver, corrosion inhibitor, water dispersant, fuel stabilizer

Kualitas bahan bakar sangat penting untuk mendukung performa mesin, baik motor maupun mobil. Karena itu, selain menjaga kebersihan tangki bensin, kamu juga harus memastikan bahan bakar yang kamu beli cukup berkualitas.

Sebab, bahan bakar yang kualitasnya buruk akan membuat proses pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna. Akibatnya, performa mesin jadi melorot dan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.

Nah, untuk mendongkrak kualitas bahan bakar, beberapa biker menggunakan zat aditif. Ini adalah zat yang mengnadung senyawa kimia yang bisa kamu tambahkan ke dalam bensin atau solar. Tujuannya, selain bisa meningkatkan kualitas pembakaran, zat aditif juga akan menjaga kebersihan mesin, dan melindungi komponen bahan bakar dari kerusakan.

Ada berbagai jenis zat aditif bahan bakar dengan berbagai fungsi berbeda yang saat ini beredar di pasaran. Nah, berikut jenis-jenis zat aditif bahan bakar yang perlu kamu ketahui.

1. Octane booster

Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Ekaterina Belinskaya)

Octane booster berfungsi meningkatkan angka oktan dalam bensin untuk mengurangi knocking atau ngelitik pada mesin berbahan bakar bensin. Manfaatnya adalah membantu pembakaran lebih optimal, meningkatkan tenaga mesin, dan menghindari kerusakan akibat detonasi dini. Octane booster cocok untuk mobil dengan rasio kompresi tinggi yang membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi agar tidak mengalami knocking.

2. Cetane improver

Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Matthias Polen)

Cetane improver digunakan untuk meningkatkan angka cetane pada bahan bakar diesel, sehingga pembakaran menjadi lebih cepat dan efisien. Manfaatnya adalah mengurangi asap hitam dari knalpot, meningkatkan tenaga mesin, dan membuat mesin diesel bekerja lebih halus. Cetane improver cocok untuk kendaraan diesel, terutama yang sering digunakan untuk perjalanan jauh atau membawa beban berat.

3. Corrosion inhibitor

ilustrasi tangki motor (mypertamina.id)

Corrosion inhibitor berfungsi untuk melindungi sistem bahan bakar dari korosi yang disebabkan oleh sulfur dan kelembaban dalam bahan bakar. Manfaatnya adalah memperpanjang usia pakai tangki bahan bakar, pipa bahan bakar, dan injektor. Corrosion inhibitor cocok untuk kendaraan yang sering digunakan di daerah dengan kelembaban tinggi atau yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi.

4. Water dispersant

Ilustrasi jas hujan (pexels/Vincent Nguyen)

Water dispersant berfungsi untuk menghilangkan kandungan air dalam bahan bakar yang bisa menyebabkan korosi dan penyumbatan sistem bahan bakar. Manfaatnya adalah mengurangi risiko mesin sulit dihidupkan, mencegah endapan air dalam tangki, dan menjaga kebersihan bahan bakar. Water dispersant cocok untuk kendaraan yang sering digunakan di daerah beriklim lembab atau yang jarang digunakan dalam waktu lama.

5. Fuel stabilizer

Ilustrasi tangki motor (deltalube.com)

Fuel stabilizer digunakan untuk mencegah oksidasi bahan bakar selama penyimpanan jangka panjang agar kualitas bahan bakar tetap stabil. Manfaatnya adalah mencegah terbentuknya varnish atau lapisan kotoran dalam tangki dan sistem bahan bakar. Fuel stabilizer cocok untuk kendaraan yang jarang digunakan atau yang disimpan dalam waktu lama seperti mobil klasik atau kendaraan musiman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us