Tips Memilih Oli Agar Konsumsi Bensin Motor Lebih Irit

Oli mesin berperan penting dalam menjaga performa dan efisiensi bahan bakar pada sepeda motor. Selain berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antarkomponen mesin, pemilihan oli yang tepat juga dapat membantu menghemat konsumsi bensin.
Sayangnya, banyak pengguna motor yang masih asal memilih oli tanpa mempertimbangkan spesifikasi yang sesuai dengan kendaraannya. Jika kamu ingin motor tetap irit dan bertenaga, berikut beberapa tips dalam memilih oli yang tepat agar konsumsi bensin lebih efisien.
1. Pilih oli dengan viskositas yang sesuai

Viskositas atau tingkat kekentalan oli sangat mempengaruhi performa mesin. Oli yang terlalu kental dapat membuat mesin bekerja lebih berat, sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar. Sebaliknya, oli yang terlalu encer mungkin tidak memberikan perlindungan optimal terhadap komponen mesin.
Sebagai panduan, perhatikan kode SAE (Society of Automotive Engineers) yang biasanya tertera pada kemasan oli, misalnya SAE 10W-40 atau 20W-50. Untuk motor harian yang digunakan di perkotaan dengan suhu normal, oli dengan SAE 10W-30 atau 10W-40 cenderung lebih baik karena lebih encer dan membantu mesin bekerja lebih ringan, sehingga lebih irit bahan bakar.
2. Gunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan

Setiap produsen motor telah menentukan spesifikasi oli yang paling sesuai untuk mesin kendaraannya. Informasi ini biasanya terdapat di buku manual kendaraan atau di website resmi pabrikan motor. Menggunakan oli yang tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan peningkatan gesekan mesin dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
Sebagai contoh, motor dengan teknologi Fuel Injection (FI) umumnya membutuhkan oli yang lebih encer agar injektor dapat bekerja lebih optimal. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti rekomendasi dari pabrikan kendaraanmu.
3. Pilih oli dengan kandungan aditif yang efektif

Oli berkualitas biasanya mengandung berbagai aditif yang membantu menjaga kebersihan mesin, mengurangi gesekan, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Beberapa aditif penting dalam oli mesin antara lain detergent (mencegah penumpukan kerak pada mesin) dan dispersant (menjaga partikel kotoran tetap terlarut dalam oli sehingga tidak menempel pada komponen mesin).
Selain itu juga ada aditif Antioksidan yang berfungsi mencegah oli cepat teroksidasi sehingga daya tahannya lebih lama dan friction modifier yang berfungsi mengurangi gesekan antarkomponen mesin sehingga membantu menghemat konsumsi bensin.
So, pastikan oli yang kamu pilih memiliki kandungan aditif yang sesuai dengan kebutuhan mesin motormu untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar yang maksimal.
4. Gunakan oli sintetis untuk performa yang lebih baik

Secara umum, oli mesin terbagi menjadi tiga jenis, yaitu oli mineral, semi-sintetis, dan sintetis penuh. Jika kamu ingin mendapatkan performa mesin yang optimal dan irit bensin, oli full synthetic adalah pilihan terbaik.
Oli sintetis memiliki stabilitas yang lebih baik terhadap suhu tinggi, lebih tahan lama, serta memiliki tingkat gesekan yang lebih rendah dibandingkan oli mineral. Meskipun harganya lebih mahal, oli sintetis dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dalam jangka panjang dan menjaga mesin tetap awet.
5. Rutin mengganti oli sesuai jadwal

Tidak peduli sebaik apa pun oli yang digunakan, jika tidak diganti secara berkala, performanya akan menurun dan bisa menyebabkan konsumsi bensin lebih boros. Oli yang sudah kotor dan terlalu encer tidak lagi dapat melumasi mesin dengan baik, sehingga meningkatkan gesekan dan beban kerja mesin.
Sebagai patokan umum, oli motor sebaiknya diganti setiap 2.000–3.000 km, tergantung pada jenis oli yang digunakan dan kondisi penggunaan motor. Jika motor sering digunakan dalam kondisi lalu lintas macet atau perjalanan jarak jauh, penggantian oli bisa dilakukan lebih cepat untuk menjaga efisiensi bahan bakar tetap optimal.