Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kampas Rem Motor Baru Diganti, Tapi Kenapa Gak Pakem?

Ilustrasi rem motor  (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Permukaan kampas rem belum menyatu sempurna dengan piringan, menyebabkan pengereman kurang responsif dan agak licin.
  • Material kampas rem belum teraktivasi secara optimal, memerlukan waktu dan suhu tertentu untuk mencapai performa terbaiknya.
  • Kualitas kampas rem yang tidak sesuai spesifikasi motor dapat menyebabkan daya cengkeram rendah dan tidak pakem.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengganti kampas rem motor dengan yang baru seharusnya membuat pengereman lebih optimal dan responsif. Namun, banyak pengendara justru mengeluhkan rem terasa kurang pakem setelah diganti, bahkan terasa licin atau tidak menggigit. Kondisi ini sebenarnya cukup umum dan bisa dijelaskan secara teknis. Mengapa kampas rem baru justru belum maksimal saat digunakan pertama kali?

1. Permukaan kampas rem belum menyatu sempurna dengan piringan

Ilustrasi rem motor  (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Salah satu penyebab utama kampas rem baru tidak langsung pakem adalah karena permukaannya belum rata atau belum sepenuhnya menyesuaikan bentuk dari piringan cakram atau tromol. Kampas rem baru biasanya memiliki tekstur kasar atau belum terbentuk kontur sesuai permukaan cakram. Proses adaptasi ini disebut bedding-in, yaitu penyesuaian antara kampas dan cakram agar keduanya kontak secara penuh dan optimal. Selama proses ini, pengereman bisa terasa kurang responsif atau bahkan agak licin.

2. Material kampas rem belum teraktivasi secara optimal

Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)

Kampas rem memiliki bahan gesek yang memerlukan waktu dan suhu tertentu untuk mencapai performa terbaiknya. Saat baru dipasang, material gesek pada kampas belum “aktif” secara kimiawi, sehingga daya cengkeramnya belum maksimal. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak melakukan pengereman mendadak atau ekstrem dalam 50–100 km pertama agar kampas bisa beradaptasi secara alami dan tidak mengalami glazing (permukaan mengkilap akibat panas yang berlebih).

3. Kualitas kampas rem yang tidak sesuai spesifikasi

ilustrasi menekan rem motor (freepik.com/freepik)
ilustrasi menekan rem motor (freepik.com/freepik)

Faktor lain yang sering luput dari perhatian adalah kualitas kampas rem itu sendiri. Jika kampas rem yang digunakan adalah produk aftermarket yang murah atau tidak sesuai spesifikasi motor, maka daya cengkeramnya bisa sangat rendah. Beberapa kampas murah cenderung keras dan sulit menempel sempurna pada cakram, sehingga terasa tidak pakem. Pilihlah kampas rem dengan kualitas yang sudah teruji atau direkomendasikan oleh pabrikan motor.

So, kampas rem baru motor yang tidak langsung pakem bukanlah tanda kerusakan, melainkan proses alami penyesuaian antara kampas dan cakram. Permukaan yang belum menyatu, material yang belum aktif sepenuhnya, serta kualitas produk menjadi faktor utama penyebabnya.

Untuk mengatasinya, penting untuk melakukan proses bedding-in secara bertahap dan menghindari pengereman keras selama masa awal penggunaan. Dengan perawatan dan pemilihan produk yang tepat, performa rem akan kembali optimal seiring waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us