Kelemahan Helm Modular, Yakin Mau Beli?

Helm modular memang menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap kepala dan sangat fleksibel. Helm jenis ini juga cocok banget buat dipakai touring maupun harian. Gak heran kalau helm modular kini banyak digemari para biker.
Tapi, di balik keunggulannya tersebut, helm modular ternyata memiliki beberapa kelemahan. Nah, berikut kelemahan-kelemahan helm modular yang harus kamu pahami sebelum memutuskan untuk membelinya.
1. Bobotnya yang lebih berat dari helm full-face

Salah satu kelemahan utama helm modular adalah bobotnya yang cenderung lebih berat dibandingkan helm full-face biasa. Hal ini disebabkan oleh tambahan mekanisme pengunci dan bagian yang dapat diangkat pada rahang helm. Bahan dan sistem engsel yang digunakan untuk fitur ini menambah berat helm secara signifikan.
Bobot yang lebih berat dapat menjadi masalah terutama bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh. Helm yang berat berisiko menyebabkan rasa lelah pada leher dan kepala setelah pemakaian dalam waktu lama. Pengendara yang tidak terbiasa dengan helm berat mungkin juga merasa kurang nyaman.
2. Ada celah dalam keamanannya

Meskipun helm modular dirancang untuk memberikan keamanan yang optimal, sistem engsel pada bagian rahang membuatnya tidak sekuat helm full-face tradisional. Dalam beberapa situasi kecelakaan, ada risiko bahwa mekanisme pengunci dapat gagal atau terbuka akibat tekanan kuat.
Beberapa model helm modular mungkin tidak memiliki sertifikasi keamanan yang sama dengan helm full-face. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa helm modular yang Anda pilih memiliki sertifikasi resmi seperti DOT, ECE, atau Snell agar keamanan tetap terjamin.
3. Kalah senyap dari helm full-face

Helm modular umumnya memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan helm full-face. Hal ini disebabkan oleh celah tambahan yang ada pada mekanisme pengunci rahang dan visor, sehingga suara angin lebih mudah masuk.
Bagi pengendara yang sering melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi, tingkat kebisingan ini bisa menjadi gangguan. Suara angin yang terus-menerus dapat membuat pengendara cepat lelah atau bahkan memengaruhi konsentrasi saat berkendara
4. Perawatan lebih rumit

Dibandingkan helm biasa, helm modular memerlukan perawatan yang lebih rumit. Bagian engsel dan mekanisme pengunci perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan tetap berfungsi dengan baik. Debu atau kotoran yang masuk ke dalam sistem engsel dapat memengaruhi kinerja helm.
Selain itu, mekanisme visor ganda yang sering ditemukan pada helm modular juga membutuhkan perawatan ekstra. Jika tidak dirawat dengan benar, sistem ini dapat mengalami kerusakan atau kehilangan fungsinya seiring waktu.
5. Harga lebih mahal

Helm modular biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan helm full-face atau open-face. Hal ini dikarenakan desainnya yang lebih kompleks dan penggunaan material tambahan untuk mekanisme engsel dan pengunci.
Bagi pengendara dengan anggaran terbatas, harga helm modular bisa menjadi kendala. Meski menawarkan kepraktisan, biaya tambahan untuk fitur ini mungkin tidak sebanding dengan kebutuhan sebagian pengendara, terutama jika helm tersebut tidak sering digunakan dalam mode open-face.