Kenapa Aki Bisa Tekor Padahal Motor Jarang Digunakan?

- Aki motor bisa kehilangan daya meskipun jarang digunakan karena sifat alami self-discharge
- Arus listrik kecil tetap mengalir, terutama pada motor modern dengan fitur-fitur elektrik
- Proses pengisian ulang aki tidak terjadi jika motor jarang digunakan, sehingga aki terus kehilangan daya
Banyak pemilik motor merasa heran ketika mendapati aki tiba-tiba tekor atau mati, padahal motornya jarang digunakan. Kondisi ini bisa membuat kesal, apalagi jika motor dibutuhkan mendadak untuk dipakai. Tidak sedikit yang menganggap bahwa jarang dipakai berarti aki akan lebih awet, padahal justru sebaliknya: aki motor bisa kehilangan daya meskipun kendaraan tidak dinyalakan dalam waktu lama.
Aki adalah sumber listrik utama pada sepeda motor yang berfungsi untuk menyalakan mesin, lampu, klakson, serta sistem elektrik lainnya. Aki, baik tipe basah maupun kering, tetap mengalami proses kimia meski motor dalam keadaan diam. Proses inilah yang menyebabkan daya listrik perlahan berkurang seiring waktu.
1. Aki tetap mengalami self-discharge meskipun motor tidak digunakan

Semua jenis aki memiliki sifat alami yang disebut self-discharge, yaitu hilangnya daya secara perlahan akibat reaksi kimia internal di dalam aki. Artinya, meskipun motor tidak digunakan sama sekali, daya dalam aki akan tetap berkurang sedikit demi sedikit setiap hari. Jika motor dibiarkan tidak hidup selama dua atau tiga minggu, daya aki bisa turun drastis hingga tidak cukup untuk menyalakan mesin.
Kondisi ini makin parah jika aki sudah berumur lebih dari satu atau dua tahun, karena kapasitas penyimpanan dayanya sudah mulai menurun. Aki yang usianya tua akan lebih cepat kehilangan daya dibanding aki baru, meskipun tidak digunakan.
2. Sistem kelistrikan tetap menyedot daya walau motor mati

Pada motor modern, terutama yang sudah menggunakan sistem injeksi dan alarm, ada beberapa komponen listrik yang tetap aktif meskipun motor dalam kondisi off. Misalnya, sistem ECU (Electronic Control Unit), jam digital, atau fitur alarm keamanan tetap menarik arus listrik dari aki dalam jumlah kecil. Walau sedikit, konsumsi listrik ini jika dibiarkan dalam waktu lama bisa membuat aki habis total.
Motor dengan fitur-fitur elektrik lebih rentan mengalami masalah ini jika tidak rutin dinyalakan. Bahkan pada motor tanpa alarm pun, kabel yang sudah longgar atau sistem kelistrikan yang bermasalah bisa menyebabkan arus bocor, sehingga aki terus-menerus kehilangan daya meskipun motor tidak digunakan.
3. Aki tidak mendapat pengisian ulang secara rutin

Salah satu sumber utama energi aki berasal dari pengisian ulang saat motor dinyalakan dan mesin berputar. Saat mesin hidup, komponen alternator atau kiprok akan mengisi ulang daya aki. Jika motor jarang digunakan, maka proses pengisian ulang ini tidak terjadi, dan aki terus kehilangan daya hingga habis.
Motor yang hanya dinyalakan seminggu sekali selama beberapa menit belum cukup untuk mengisi ulang aki secara maksimal. Idealnya, motor harus dijalankan hingga suhu mesin mencapai kondisi kerja normal dan bertahan setidaknya 15–20 menit agar proses pengisian daya ke aki berlangsung optimal.
So, aki motor bisa kehabisan daya meskipun jarang digunakan karena sifat alami self-discharge, adanya arus listrik kecil yang tetap mengalir, serta tidak terjadinya proses pengisian ulang. Jadi, jangan kaget lagi kalau aki bisa tekor meski motor jarang digunakan.