Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Rantai Motor yang Kering Bisa Bikin Konsumsi Bensin Jadi Boros

ilustrasi rantai motor (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi rantai motor (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Rantai motor sering kali dianggap sebagai komponen sederhana yang hanya berfungsi menghubungkan putaran mesin ke roda belakang. Padahal, kondisinya sangat berpengaruh pada performa motor, termasuk efisiensi bahan bakar. Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pengendara adalah membiarkan rantai dalam keadaan kering, tanpa pelumasan rutin.

Rantai yang tidak diberi pelumas akan menimbulkan gesekan tinggi antara mata rantai dan gear. Gesekan ini membuat putaran mesin menjadi lebih berat, yang akhirnya memaksa mesin bekerja lebih keras dan mengonsumsi bensin lebih banyak dari seharusnya. Masalah ini sering terjadi tanpa disadari, karena efeknya muncul perlahan seiring jarak tempuh.

1. Gesekan tinggi membuat mesin bekerja lebih berat

ilustrasi rantai motor (pexels.com/Kevin Bidwell)
ilustrasi rantai motor (pexels.com/Kevin Bidwell)

Ketika rantai motor kering, setiap mata rantai kehilangan lapisan pelindung yang berfungsi mengurangi gesekan. Akibatnya, saat rantai bergerak di atas gear, terjadi kontak logam dengan logam yang menimbulkan gesekan berlebih. Semakin tinggi gesekan, semakin besar tenaga yang dibutuhkan mesin untuk memutar roda belakang.

Kondisi ini sama seperti bersepeda dengan rantai berkarat — kayuhan terasa lebih berat, dan energi yang dikeluarkan lebih banyak. Pada motor, tambahan beban ini membuat mesin harus membuka throttle lebih besar agar tenaga tetap terasa normal. Akibatnya, suplai bahan bakar ke ruang bakar ikut meningkat, dan konsumsi bensin pun menjadi boros.

2. Efisiensi tenaga terbuang di sistem penggerak

ilustrasi rantai motor (pexels.com/Prakash Chavda)
ilustrasi rantai motor (pexels.com/Prakash Chavda)

Rantai berfungsi sebagai media penghantar tenaga dari mesin ke roda belakang. Namun, bila rantai kering atau terlalu kencang, sebagian tenaga dari mesin tidak tersalurkan secara optimal. Daya yang seharusnya menggerakkan roda justru hilang karena gesekan internal di rantai dan gear.

Efisiensi tenaga yang menurun ini menyebabkan performa motor terasa loyo. Pengendara cenderung menambah bukaan gas untuk mengkompensasi tenaga yang hilang. Kebiasaan ini, tanpa disadari, memperburuk efisiensi bahan bakar. Jadi meskipun mesin dalam kondisi baik, rantai yang kering bisa membuat motor terasa boros dan kurang bertenaga.

3. Pelumasan rutin menjaga efisiensi dan umur komponen

ilustrasi menyetel rantai motor (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi menyetel rantai motor (freepik.com/pressfoto)

Cara paling mudah mencegah pemborosan akibat rantai kering adalah dengan melakukan pelumasan rutin. Idealnya, rantai diberi pelumas setiap 500–700 kilometer, atau setelah motor terkena hujan dan dicuci. Pelumas khusus rantai (chain lube) bukan hanya mengurangi gesekan, tapi juga melindungi dari karat dan menjaga elastisitas mata rantai.

Selain itu, kebersihan rantai juga harus dijaga. Kotoran seperti debu dan pasir bisa menempel pada pelumas lama dan berubah menjadi kerak yang memperparah gesekan. Membersihkan rantai secara berkala dengan cairan pembersih ringan, kemudian melapisinya kembali dengan pelumas baru, akan menjaga sistem penggerak tetap halus. Dengan rantai yang selalu terawat, performa mesin lebih ringan, tenaga tersalurkan sempurna, dan konsumsi bensin bisa tetap efisien.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Indonesia Jadi Salah Satu Negara Terpilih untuk Produksi Toyota bZ4X

20 Okt 2025, 14:51 WIBAutomotive