ilustrasi v-belt motor matci (suzuki.co.id)
Munculnya suara dari area CVT sering menjadi tanda pertama kalau v-belt mulai bermasalah. Ini beberapa ciri yang dapat kamu perhatikan pada CVT motormu:
Bunyi berisik, decitan, atau suara aneh pada boks CVT, terutama saat akselerasi awal, menjadi tanda umum V-belt mulai bermasalah atau aus. Suara ini muncul akibat gesekan tidak normal antara V-belt dan pulley. Semakin lama dibiarkan, suara bisa makin keras dan menandakan kerusakan lebih serius.
Tarikan motor yang biasanya halus menjadi berat, tersendat, atau kasar, terutama saat menanjak atau membawa beban, menandakan v-belt kehilangan cengkeraman optimal. Hal ini disebabkan permukaan V-belt yang sudah aus dan tidak mencengkeram pulley dengan sempurna. Akibatnya, tenaga dari mesin tidak tersalurkan dengan baik.
Motor terasa sulit melaju di kecepatan tinggi, akselerasi ngempos, atau RPM naik tanpa diiringi peningkatan kecepatan. Ini menunjukkan V-belt sudah tidak mampu menyalurkan tenaga dengan baik. Keausan atau pelonggaran pada v-belt membuat perpindahan tenaga menjadi tidak efisien.
Adanya getaran atau gredek pada motor, meski getaran ini bisa hilang timbul dan tidak selalu menjadi patokan utama. Getaran biasanya terasa di kecepatan rendah dan menandakan adanya ketidakseimbangan pada sistem CVT. Bisa juga akibat roller aus atau pemasangan V-belt yang tidak presisi.
Secara visual, v-belt yang bermasalah akan tampak retak, aus, permukaan mulai pecah-pecah, atau bahkan lebar v-belt sudah tidak ideal lagi. Kondisi ini sangat berisiko karena bisa menyebabkan v-belt putus mendadak saat berkendara. Pemeriksaan visual penting dilakukan secara berkala.
Pada putaran mesin tinggi, motor terasa ngempos atau tidak bertenaga, menandakan v-belt sudah mulai melar atau kehilangan elastisitas. Kondisi ini membuat tenaga tidak ditransfer dengan maksimal ke roda belakang. Akibatnya, efisiensi berkendara menurun dan konsumsi bahan bakar bisa meningkat.